Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sepuluh Aturan Hidup agar Tetap Sehat, "Longevity", dan Bahagia ala Jepang

26 Januari 2021   10:47 Diperbarui: 27 Januari 2021   01:17 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tersenyum, salah satu cara bahagia orang Jepang (Sumber: thenewsline.com)

Mendekatlah ke Alam

Ketujuh, berhubungan kembali dengan alam. Nah, jika selama ini kita kurang terhubung dengan alam karena tinggal di kota misalnya, maka saat di usia pensiun atau tua, adalah waktu yang baik untuk lebih sering mendekatkan diri dengan alam.

Alam dimaksudkan di sini, bisa alam di sekitar tempat tinggal kita dengan tanaman dan pepohonannya. Bisa pula alam pegunungan yang mendamaikan hati atau alam pantai yang memberi energi. Tinggal dipilih salah satunya atau dikombinasi.

Alam dan manusia pada hakikatnya tak bisa dipisahkan. Tidak terbayangkan manusia bisa hidup tanpa dukungan alam. Manusia memerlukan alam dalam arti luas agar bisa hidup. Sebaliknya, alam perlu kehadiran manusia untuk turut menjaga dan memeliharanya. Manusia dan alam sejatinya saling menggenapi. Simbiosis mutualistis, begitulah orang mengistilahkannya.

Bersyukur Setiap Hari

Kedelapan, bersyukurlah. Adakah hal yang lebih menguatkan kesadaran kita akan kuasa Tuhan selain rasa syukur? Dengan rasa syukur, kita mengakui kemahakuasaan Tuhan: bahwa tugas kita hanya bisa berusaha, Tuhanlah yang menentukan hasilnya.


Dengan membiasakan diri bersyukur, maka sikap dan perilaku bersyukur itu akan memunculkan banyak hal yang pantas disyukuri setelahnya. Kian banyak hal, kejadian, peristiwa yang akan kita syukuri, apa pun itu.

Perlu dibiasakan bersyukur atau berterima kasih kepada Tuhan, kepada leluhur, kepada alam semesta, yang telah memberikan banyak hal kepada kita sebagai manusia. Memberikan udara yang segar, air yang bisa diminum dan untuk keperluan lain, matahari yang bersinar.

Kita patut bersyukur, ketika masih diijinkan bernafas begitu siuman di pagi hari, kita juga bersyukur atas capaian hari ini, sekecil apa pun itu.

Sesungguhnya ada banyak hal yang pantas disyukuri. Saran saya, buatlah buku Catatan Syukur, tempat kita menuangkan setiap syukur atas apa yang kita alami sehari-hari.

Hindari Overthinking

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun