Ke perpustakaan? Jauh sekali letaknya di kota, sedangkan saya bermukim di desa. Naik sepeda pun waktu itu belum bisa, baru mulai belajar.
Namun mulai SMP dan SMA, nafsu membaca saya demikian menggebu. Perpustakaan dan toko buku adalah sasaran saya setiap ada waktu luang. Entah mengapa, saya sangat tertarik dengan buku-buku. Saya senang berada di antara buku-buku itu.
Melihat buku, menyentuhnya, membuka-buka halaman demi halamannya, menikmati isinya sungguh sangat menyenangkan.
Saat membaca, seakan-akan saya sedang mendapat pencerahan dari orang-orang hebat yang menulis buku-buku tersebut. Melalui buku-buku itulah saya berkenalan dengan banyak orang hebat, orang yang tinggi ilmu pengetahuannya.
Dari mereka, saya banyak belajar. Mereka "menyirami" saya dengan berbagai topik bahasan, membuat saya pikiran dan hati saya semakin merasakan manfaatnya secara nyata.
Begitulah, dorongan untuk membaca buku tak pernah padam, selalu membara di hati saya.
Jika saya ke luar rumah untuk sekadar bersantai misalnya, apa yang menjadi sasaran kunjungan saya, bahkan sejak dulu? Hanya dua tujuan yang menjadi prioritas, yaitu perpustakaan dan toko buku. Tidak lupa saya bawa pulang satu atau dua buku. Itu kalau sedang ada sedikit bekal di kantong, he he he.
Kebiasaan membeli dan membaca buku masih ada hingga saat ini. Bukan saja membeli dan membaca buku teks untuk kebutuhan mengajar, bahkan buku apa saja yang saya minati.
Saya tidak memilih buku dengan tema tertentu kendati saya memiliki kecenderungan menyukai buku self improvement. Asal topiknya menarik dan saya yakin isi buku itu bagus dengan melihat sepintas kulit dan isinya, maka akan saya boyong ke rumah.
Jika sedang bertugas ke mana pun, ke Jakarta, Jogjakarta, Bandung, atau ke kota lainnya di Indonesia, saya selalu sempatkan singgah ke toko buku terdekat. Akan saya bawa minimal satu buku dari toko buku setempat untuk saya baca saat istirahat di hotel di malam hari.
Atau, saya sendiri juga sering membawa satu buku di tas saat bepergian ke luar kota. Buku itulah yang akan mengisi waktu kosong di sela-sela tugas yang harus saya tangani.