Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penulis adalah Murid Seumur Hidup

17 Juli 2020   18:24 Diperbarui: 17 Juli 2020   18:21 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: studydaddy.com

Kewajiban berikutnya seorang murid adalah menaati peraturan yang berlaku di sekolah. Karena penulis laksana "murid", maka ia mesti menaati aturan di "sekolah"-nya. Terhadap mereka yang berani melanggar peraturan dipastikan akan terkena sangsi.

Demikian pula dengan penulis, ada aturan atau ketentuan yang mesti ditaatinya sehingga ia tak bisa menulis bebas sebebas-bebasnya, semau gue! Ada uger-uger yang harus ditaati, hal-hal apa yang dilarang untuk ditulis.  Ia diingatkan untuk menghindari menulis hal-hal yang memicu masalah suku, agama, ras, dan antar golongan karena hal tersebut sangat sensitif.

Dengan begitu, semuanya akan berjalan tertib, hubungan antar penghuni pun akan berjalan guyub. Peraturan itu dibuat untuk ditaati, pastinya bukan dimaksudkan untuk sekadar mengekang keinginan penghuninya, melainkan agar semua pihak merasa dihargai, dihormati, dan dilindungi hak-haknya, di samping kewajibannya. Peraturan yang tidak dipatuhi sama saja dengan peraturan tanpa peraturan.

Bersikap Jujur dan Santun

Kewajiban murid berikutnya adalah bersikap jujur. Kejujuran mesti dijunjung tinggi, menjadi panduan hidup di mana pun seseorang berada dan bergaul. Jurjur kepada diri sendiri, dan jujur pula kepada orang lain, demikian idealnya.

Kejujuran ini berkaitan dengan suara hati nurani. Kalau ada orang berlaku tidak jujur, maka pertama-tama hati nuranilah yang akan mengingatkan, menegur, bahkan menghukum manusia dengan rasa bersalah.

Kejujuran yang merupakan inti integritas diri itu diekspresikan ke dalam karya cipta. Karya-karyanya menunjukkan kejujuran, apalagi yang menyangkut fakta, data, serta informasi lainnya. Kejujuran adalah sifat manusia yang, mungkin mulai langka (?), tetapi tetap dicari, dihormati, dan dimuliakan di mana-mana. Harganya pun mahal, bahkan sangat mahal. 

Kewajiban murid berikutnya adalah bersikap sopan terhadap  sesama. "Murid" yang bernama penulis pun dalam karyanya dituntut untuk bersikap santun. Gagasan-gagasannya disampaikan secara santun dari hati sehingga tiba di hati pembacanya.

Demikian pula tatkala menyampaikan kritik dan saran, ia tetap mengedepankan tata krama pergaulan. Dengan demikian, diyakini si penerima akan lebih mudah menerima pendapat yang berbeda dan tidak perlu merasa tersinggung. Kesantunan adalah lahan subur bagi tumbuhnya benih simpati dan atensi.

Peduli dengan Sesama

Berikutnya, di antara warga sekolah juga diwajibkan untuk saling membantu antarsesama. "Murid-murid" di rumah kompasiana diharapkan tidak berperilaku  cuek-bebek terhadap sesama kompasianer lain, apalagi bersikap egois atau mau menang sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun