Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyiapkan Generasi Gemar Membaca dan Menulis, Apa yang Bisa Dilakukan?

25 Mei 2020   15:55 Diperbarui: 25 Mei 2020   16:23 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dok. pribadi.

Sangat tepat jika budaya berliterasi diawali dari sekolah. Pihak sekolah atau guru bisa membuatkan jadwal kunjung perpustakaan. Contohnya,  para siswa diajak mengunjungi perpustakaan pada hari-hari tertentu, setiap hari Jumat, misalnya, saat tak banyak ada materi pelajaran yang disampaikan di sekolah.

Selain itu, sebelum masuk ke kelas, para siswa diwajibkan membaca buku di luar kelas selama 30 menit misalnya. Ini bisa dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu.

Ini hanya sedikit contoh. Ada banyak lagi teknik yang bisa dilakukan untuk menguatkan minat baca para siswa. Hal ini sangat penting agar siswa benar-benar familiar dengan buku. Tidak melihat buku sebagai benda asing yang patut dijauhi, melainkan "sahabat" yang siap membantu dalam kesulitan dan mendukung kemajuan.

Sejalan dengan membudayakan minat baca, dilakukan juga kegiatan gemar menulis. Dibandingkan dengan membaca, tantangan membudayakan aktivitas menulis jauh lebih berat. Tak mudah membuat generasi muda untuk gemar menulis.

Menulis membutuhkan syarat yang lebih dari sekadar menerima pesan atau gagasan, melainkan bagaimana menyusun gagasan itu dengan logis dan sistematis sesuai dengan rambu-rambu penulisan. Di samping itu, menulis memerlukan kebiasaan membaca sebagai dasarnya. Apa yang bisa dilakukan?

Misalnya, dengan cara menugaskan siswa membuat ringkasan buku yang sudah dibaca. Mereka dipersilakan membaca buku tertentu yang disukainya, baru kemudian membuat ringkasan. Boleh juga meminta para siswa untuk membuat resensi buku setelah sebelumnya diberitahukan tentang teknik meringkas dan meresensi buku.

Mengadakan atau mengikutkan siswa dalam lomba-lomba menulis artikel juga perlu terus dilakukan. Intinya, bagaimana membuat siswa terbiasa bersahabat dengan buku sejak berusia muda.

Menulis Buku Literasi

Terkait dengan penguatan minat baca dan tulis saya sudah menulis buku terkait ini. Pertama berjudul Subconscious Mind Writing, yang terbit tahun 2011 yang khusus ditujukan kepada para calon penulis, dan yang kedua buku berjudul Membaca, Menulis, dan Berbicara yang terbit akhir tahun 2019.

Buku yang saya sebut pertama diterbitkan oleh Udayana University Press (Penerbit Universitas Udayana), sedangkan buku yang kedua diterbitkan oleh Mahima Institute. Kedua buku yang khusus mengenai literasi itu saya dedikasikan untuk ikut berkontribusi dalam upaya meningkatkan minat baca dan tulis generasi penerus.

Minat baca dan tulis generasi mudah tak boleh kendur. Minat baca masyarakat Indonesia yang masih di level bawah dibandingkan dengan banyak negara di dunia saat ini, jangan sampai kian melorot. Yuk kita bahu-membahu menguatkan literasi di negeri ini melalui kerja-kerja nyata di daerah masing-masing.

(I Ketut Suweca, 24 Mei 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun