Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memilih untuk Senantiasa Bersyukur

7 Oktober 2019   11:06 Diperbarui: 7 Oktober 2019   11:20 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup Selaras dengan Beryukur

Bersyukur adalah pola hidup yang selaras dengan ajaran agama dan kebijakan hidup. Semua agama mendorong umatnya untuk bersyukur atas apapun yang dimiliki. Kalau dilihat dari manfaat, bersyukur sendiri dapat membantu kita untuk menikmati ketenangan dan kedamaian hidup setiap hari. Juga, membuat jiwa kita lebih halus dan lebih mampu memaklumi segala persoalan yang menimpa kita. 

Dengan banyak bersyukur, kita menjadi lebih kuat menghadapi kehidupan, dan lebih bisa memaklumi bahwa kehidupan ini demikian berwarna; tak semua berjalan sesuai dengan kehendak dan banyak hal terjadi di luar kendali kita. Artinya, kita bisa memaklumi segala perbedaan yang ada sekaligus tak hendak memaksakan keinginan terhadap orang lain. 

Kita menjadi lebih sabar dan mampu menjaga diri untuk tidak cepat larut dalam hal-hal negatif yang mungkin dapat merusak diri sendiri dan orang lain.  Dengan banyak bersyukur, kita akan merasa lebih dekat dengan Tuhan sekaligus merasa bahwa Tuhan selalu dekat dengan kita serta memperkuat spirit kita setiap kali menghadapi  setiap masalah.

Oleh karena itu, marilah kita mulai mensyukuri apapun yang kita miliki dan  apapun yang menimpa kita dalam menjalani kehidupan. Yakinilah bahwa masalah pasti selalu ada dalam kehidupan. Setiap masalah pasti ada hikmah di baliknya. Dalam setiap persoalan, niscaya ada jalan pemecahan. Dan, tak ada masalah yang kekal, pasti akan berlalu, cepat atau lambat.  Pintarlah kita mensyukuri apa-apa yang sudah menjadi karunia Tuhan untuk kita.

Menuliskan Rasa Syukur

Banyak hal yang pantas kita syukuri, yang pantas kita tuliskan ke dalam bentuk cacatan syukur setiap hari. 

Misalnya, kita bersyukur karena masih diperkenankan menghirup udara segar ketika fajar menyingsing, masih memiliki tubuh yang relatif sehat, mempunyai anak-anak yang sehat dan rajin belajar. 

Juga tetap bersyukur, walaupun mungkin kita hari ini dalam keadaan terbaring sakit atau di kantong kita hanya ada uang sepuluh ribu rupiah. Percayalah, dengan selalu bersyukur, kepada kita Tuhan akan merentangkan jalan menuju kebaikan. 

Acapkali problem yang kita hadapi membuat kita kacau, tetapi kalau kita tegar dan penuh syukur dalam menghadapinya, yakinlah setelah itu akan datang hikmah yang berguna asal kita senantiasa berupaya memberikan yang terbaik yang kita bisa. Mari jadikan setiap hari sebagai hari baru, di mana rasa syukur selalu kita lantunkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun