Â
https://www.planetaryhealthcheck.org/wp-content/uploads/PlanetaryHealthCheck2025.pdfÂ
Yus Rusila Noor
yus.noor@gmail.com
Â
Pagi ini, dunia ilmiah menyoroti sebuah laporan penting berupa diluncurkan Planetary Health Check pada akhir September 2025, sebuah inisiatif independen berbasis sains yang setiap tahun menilai "kesehatan" Bumi melalui kerangka batas-batas planet atau planetary boundaries. Laporan ini didorong oleh ilmuwan terkemuka di dunia, terutama dari Potsdam Institute for Climate Impact Research (PIK) dan Stockholm Resilience Centre (SRC), institusi yang dikenal secara global sebagai perintis kerangka kerja Batas Planet (Planetary Boundaries). Tokoh kunci di balik laporan ini, selama lebih dari dua dekade menjadi rujukan utama dalam diskursus global tentang keberlanjutan dan stabilitas sistem Bumi, adalah Profesor Johan Rockstrm, Direktur PIK, yang secara rutin menyampaikan temuan penting ini di forum-forum global seperti The New School dan World Economic Forum. Dengan reputasi ilmiah yang solid dan jejaring kolaborasi lintas disiplin, ia bersama timnya kembali menggugah kesadaran dunia bahwa lautan, penyangga kehidupan yang selama ini menyerap karbon dan menjaga keseimbangan iklim, kini berada di titik kritis. Reputasi organisasi dan ilmuwan di baliknya memastikan laporan ini adalah tolok ukur berbasis data yang paling mutakhir untuk mengukur stabilitas dan ketahanan sistem kehidupan di Bumi.
Kita sering mendengar kabar buruk tentang planet kita. Namun, mari kita tarik napas sejenak dan lihat data ilmiah terbaru, dimana meskipun memberikan diagnosis yang suram, juga menyajikan bukti kuat bahwa ketika umat manusia bertindak bersama, kita mampu membalikkan tren negatif!
Kabar baik datang dari dua area utama yang menunjukkan bahwa inisiatif dan kebijakan global dapat berhasil, yaitu pertama adalah pulihnya lapisan Ozon. Ingat kekhawatiran global tentang "lubang ozon" di tahun 80-an? Berkat penandatanganan dan implementasi Protokol Montreal, sebuah kesepakatan internasional untuk menghapus zat perusak ozon, lapisan ozon stratosfer kini perlahan pulih dan telah kembali ke zona aman. Ini adalah kemenangan sains, diplomasi dan kebijakan, membuktikan bahwa tindakan kolektif dapat mengamankan sistem penyangga kehidupan vital Bumi.
Kedua, data menunjukkan adanya penurunan emisi aerosol global (partikel polusi) yang signifikan. Meskipun beberapa wilayah (seperti Asia Selatan dan Timur) masih menghadapi polusi partikulat yang berbahaya, tren global berada di jalur perbaikan. Ini adalah cerminan dari peningkatan teknologi bersih dan regulasi, yang secara langsung meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat.