Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Hujan

16 Juni 2021   15:49 Diperbarui: 16 Juni 2021   15:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa bukan cinta
Bila hujan kembali pada lautan
Yang sudah pernah bercumbu lalu terpisah beberapa purnama
Mereguk kembali rasa yang satu di kedalaman palung  jiwa

Bila saja cinta tak kunjung kembali
Ia bakal tak menemu dermaga
Untuk menuliskan namanya di pantai
Bakal hilang segala tuju karena rasa rindu

Alangkah cinta adalah gemerlap cahaya
Menjadi mercusuar  baginya dan yang dicinta
Tempat arah dimana ia bisa melihat segala dengan sempurna
Tanpa perlu menunggu angin memberi tanda

Dan cukup atas nama cinta
Segala laku dan tingkah diwujudkan nyata
Meski menunggu berpuluh purnama
Untuk menyaksi kebaikannya menjadi terangnya semesta jiwa

Kau, yang kucinta adalah lautan 
Pada masanya aku kembali berlabuh padamu
Meski aku dan kau sama-sama memendam rindu, terpisah
Menghitung beberapa purnama, untuk sua kembali dengan mesra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun