Yah, seharusnya memang demikian pasalnya tahun ini tanggal 17 Agustus jatuh pada hari jum’at di bulan Ramadhan. Waktu yang sama dimana 67 tahun yang lalu Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun kenyataannya, seolah tidak ada antusianisme dari masyarakat dalam memperingatinya. Tidak ada lagi lomba-lomba tujuhbelasan di kampung-kampung, tidak ada acara syukuran di malam 17 Agustus bahkan tidak sedikit warga yang tidak memasang bendera merah putih di depan rumah mereka.
Apakah kini rasa nasionalisme dan patriotisme telah pudar dari benak masyarakat? Seharusnya momentum bersejarah seperti ini bisa digunakan sebagai titik balik. Titik balik untuk menjadi lebih baik. Inilah waktu yang tepat untuk melakukan perenungan tentang apa yang telah dicapai bangsa ini selama ini dan apa yang akan diraih di masa mendatang. Ah, mungkin jika memikirkan tentang bangsa ini terlalu muluk-muluk bagi kita. Paling tidak kita merenungkan tentang pencapaian diri kita masing-masing. Bagaimana perjalanan kita dalam meraih cita-cita? Apakah sudah pada jalur yang benar? Atau telah melenceng jauh dari target?
Namun masalahnya tidak banyak orang yang mau menyisihkan waktunya untuk merenung. Padahal jika kita merenung sebentar saja, akan terlintas pertanyaan-pertanyaan kritis tentang kesuksesan kita. Berbagia pertanyaan seperti bagaimana kemajuan saya dalam meraih cita-cita? Bagaimana hubungan saya dengan rekan-rekan kerja? Bagaimana pula masa depan karier saya? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan kritis lainnya yang akan membuat anda berpikir untuk menjawabnya. Dengan perenungan kita akan mendapat pencerahan tentang bagaimana langkah kita selanjutnya. Bahkan ilmuan berpengaruh seperti Albert Einstein pernah berkata “Yang terpenting adalah tidak pernah berhenti bertanya”. Yah, dengan terus bertanya pada diri sendiri kita akan terus berpikir dan berpikir.,
Oleh karena itu, dalam momen sakral peringatan proklamasi seperti saat ini, sudah selayaknya kita menyisihkan waktu sejenak untuk merenung. Menjadikan momen ini sebagai titik balik untuk menjadi pribadi lebih baik di hari esok. Dan dengan SDA yang semakin baik, ujung-ujungnya bangsa ini pun bisa maju dengan sendirinya.