Mohon tunggu...
Eben Eser
Eben Eser Mohon Tunggu... Mahasiswa

Orang-Orang Biasa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pendakian Gunung Karang 1778 MDPL - Atap Negeri Banten

31 Mei 2025   21:10 Diperbarui: 31 Mei 2025   21:10 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandanga Langit Pos 2 (Dokumentasi Pribadi)

"Kita memiliki masing" alasan untuk berpetualangan, ada yg memulai karena patah hati, ada yangg ingin menemukan jati diri, ada yang karena mencari rejeki, ada juga yang ingin melihat keindahan ibu Pertiwi"

Keputusan Spontan yang Mengubah Segalanya

Malam Senin tanggal 27 Mei, kami kembali membicarakan rencana pendakian yang sudah lama diwacanakan namun tak kunjung terealisasi. Tiba-tiba, sebuah ide spontan muncul di benak saya yaitu mengapa tidak melaksanakan pendakian besok saja? Saya pun mengajukan usulan kepada Grandy, dan tanpa banyak pertimbangan, dia langsung menyetujui. Keputusan telah bulat dan kami akan mendaki Gunung Karang keesokan harinya, tepat setelah mata kuliah Hukum Pidana berakhir.

Awal yang Tak Terduga

Selasa pagi tiba dengan kabar mengecewakan sekaligus menggembirakan. Dosen kami tidak dapat hadir, yang berarti kelas dibatalkan. Namun, ini justru memberi kami kesempatan untuk berangkat lebih awal dari rencana semula. Sekitar pukul 10.00, kami sudah bersiap meninggalkan kosan dengan sepeda motor menuju Gunung Karang, Banten. Perjalanan yang memakan waktu satu jam itu terasa singkat karena antusiasme yang menggebu.

Langkah Pertama Menuju Puncak

Pukul 11.10 siang, kami tiba di basecamp dan membayar biaya registrasi sebesar Rp10.000 per orang plus Rp10.000 untuk parkir sepeda motor. Dengan semangat yang membara, kami memulai pendakian. Namun, antusiasme berlebihan justru menjadi bumerang karena pace yang terlalu cepat membuat napas kami tersengal, mengingatkan betapa jarangnya kami melakukan aktivitas fisik belakangan ini.

Trek dari basecamp menuju pos pertama ternyata cukup menantang. Jalur dipenuhi bebatuan dengan tanjakan yang konsisten tanpa ada "bonus" jalan datar untuk meredakan lelah. Ketika akhirnya sampai di Pos 1, kami terpaksa duduk sejenak, mengatur ulang pernapasan yang masih terengah-engah.

Perjalanan Penuh Kejutan

Pemandanga Langit Pos 2 (Dokumentasi Pribadi)
Pemandanga Langit Pos 2 (Dokumentasi Pribadi)

Setelah cukup beristirahat, kami melanjutkan perjalanan ke Pos 2 yang berjarak sekitar 200 meter. Di sini, kami tidak berlama-lama kecuali untuk mengabadikan pemandangan indah yang terbentang luas hingga pantai selatan terlihat jelas dari ketinggian.

Dari Pos 2 menuju Pos 3, jarak yang ditempuh hanya sekitar 100 meter. Kami tidak beristirahat terlalu lama karena sudah cukup bersantai di pos sebelumnya. Di Pos 3, kami bertemu dengan pendaki lain yang juga sedang beristirahat. Saling tegur sapa dan berbincang ringan menciptakan suasana hangat di tengah perjalanan yang melelahkan.

Tantangan Sesungguhnya Dimulai

Perjalanan menuju Pos 4 menjadi ujian sesungguhnya bagi ketahanan fisik kami. Trek yang terus menanjak semakin menguji kemampuan kaki, sementara kondisi jalur yang basah dan berlumpur mengharuskan kami melangkah dengan ekstra hati-hati. Setiap langkah harus diperhitungkan untuk menghindari tergelincir.

Pos demi pos kami lalui dengan tekad bulat hingga akhirnya sampai di Pos 5 adalah pos terakhir sebelum puncak. Kondisi kaki yang sudah berlumpur dan basah membuat kami tidak berlama-lama beristirahat. Dengan jarak tinggal 200 meter menuju puncak, kami segera melanjutkan perjalanan meski trek masih dalam kondisi basah dan berlumpur.

Puncak yang Dinanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun