Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Tulisan di Batu Nisan Chelsa

15 April 2024   20:59 Diperbarui: 22 April 2024   19:45 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tulisan di Batu Nisan. Sumber gambar dokumen dari Freepik.com

Entah berapa lama Dean tertidur begitu mendengar bel pintu berbunyi. Dia baru tahu bahwa hari sudah mulai gelap. Hujan di luar rumah semakin deras. Dia pun berdiri dan melangkah untuk membuka pintu.

Ternyata, istrinya Chelsa sedang berada di depan dalam keadaan basah kuyup dan terlihat kaget mengetahui Dean ada di rumah. Spontan Dean berteriak untuk memerintahkan Bibi pembantu segera mengambil handuk dan menyiapkan air hangat.

Sambil membantu meletakkan barang belanjaan, Dean berusaha mengeringkan rambut istrinya yang lurus panjang itu dengan handuk kecil.

"Mas, kamu kapan pulangnya? Kok nggak memberi kabar?! Kan bisa aku jemput dan aku tidak pergi belanja siang tadi!," tanya Chelsa tanpa memberi kesempatan pada Dean untuk menjawabnya.

Dean, sambil tertawa hanya bisa mengatakan bahwa dia ingin memberi kejutan pada istrinya dan pulang tanpa memberi tahu terlebih dulu.

Malam harinya, Chelsa rupanya seperti menderita sakit dan selalu bangun untuk ke kamar mandi karena muntah terus menerus. "Ah, paling juga masuk angin karena kehujanan", kata hati Dean untuk menenangkan kekhawatirannya dan kembali tidur lagi karena di luar masih terdengar suara hujan yang semakin deras.

Di pagi harinya, betapa terkejutnya Dean saat ingin membangunkan Chelsa yang tidur di sebelahnya. Badannya terasa sangat dingin, wajahnya pucat dan tidak ada gerak apapun.

Karena penasaran, Dean pun memeriksa denyut nadi dan nafasnya. Tiba-tiba, Bibi pembantu mendengar ada teriakan dari kamar tuannya, "Tiiidaaaakkkkk!!, Chelsa, Jangan kau tinggalkan aku!!". Suara jeritan Dean dan isak tangis histeris memecahkan keheningan pagi hari di rumah mewah itu.

"Maaf, Istri Anda kena serangan jantung dan diperkirakan  meninggal sekitar pukul 02.20 dini hari tadi". Seorang dokter menyampaikan kalimat tersebut pada Dean. Beberapa Polisi berpakaian dinas dan preman juga hadir untuk memeriksa kejadian tersebut.

Mereka berpendapat bahwa kematian Chelsa itu wajar karena serangan penyakit jantung koroner serta tidak ditemukan adanya unsur kekerasan pada jasadnya.

Baca Juga: Pak Kadirin dan Malam Lebaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun