Mohon tunggu...
Muhammad Dzul Kifli
Muhammad Dzul Kifli Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN JEMBER

Mahasiswa aktif yang sedang menempuh perkuliahan S1 di IAIN JEMBER. Berasal dari Lumajang, anak kedua dari dua bersaudara. Saat ini, saya berdomisili di Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Motto hidup saya adalah "Tetaplah berbuat baik, meskipun orang lain tidak memperlakukanmu dengan baik".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksistensi Guru di Tengah Pandemik Covid-19

27 April 2020   05:33 Diperbarui: 27 April 2020   06:23 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum Wr. Wb. 

Hai kompasianers dan readers semuanya, bagaimana puasanya hari ini? Ramadhan tahun ini memang terasa berbeda karena wabah covid-19 yang saat ini masih begitu pesat penyebarannya, sehingga mengharuskan kita untuk melakukan seluruh aktivitas mulai dari bekerja, kuliah, hingga beribadah di rumah. Oke, langsung saja kita akan bahas mengenai "Eksistensi guru ditengah pandemik covid-19"

Saat ini seluruh kegiatan-kegiatan yang sekiranya memicu kerumunan orang sudah mulai ditiadakan, bahkan beberapa perusahaan & pabrik-pabrik pun harus memecat para karyawannya karena tidak sanggup mengeluarkan biaya operasional dan juga biaya untuk gaji karyawannya, mengingat banyak sekali investor yang hengkang karena takut perekonomiannya terdampak oleh pandemik ini. 

Lalu, bagaimana dengan sektor pendidikan? Untuk saat ini terpantau aman meskipun ada beberapa wali murid ataupun mahasiswa yang mulai merasakan dampak dari pamdemik covid-19. Mulai dari tugas-tugas yang menumpuk, membuat beberapa siswa dan mahasiswa merasa terbebani hingga perkuliahan & pembelajaran sistem daring yang tentu saja tidak semua siswa dan mahasiswa dapat dengan lancar mengakses beberapa aplikasi video conference maupun e-learning yang telah disediakan oleh sekolah ataupun perguruan tinggi. 

Disinilah peran dari tenaga pendidik sangatlah vital, memang ditengah pandemik seperti ini saya berani mengatakan bahwa pendidikan saat ini berjalan sangat kurang efektif dan terkesan amburadul karena memang persiapannya yang sangat mendadak, sehingga banyak dari tenaga pendidik yang secara membabi-buta dalam memberikan tugas kepada peserta didiknya dengan alasan agar peserta didik dapat menerima pelajaran meskipun sedang berada di rumah. Tetapi, bukan ilmu yang mereka dapatkan malah dampak psikologis dan juga imunitas para peserta didik yang justru menurun karena stress akibat tugas, tugas, dan tugas yang diberikan secara terus menerus yang diberikan oleh tenaga pendidik. 

Jadi, peran tenaga pendidik disini sudah mulai hilang karena banyak tenaga pendidik yang kehabisan akal bagaimana cara agar peserta didiknya agar tetap produktif selama pandemik ini masih menyebar. Eksistensi tenaga pendidik yang biasanya menjadi garda terdepan dalam mendidik peserta didik untuk menjadi pemuda yang lebih baik seketika sirna begitu saja karena permasalahan sistem pendidikan yang berantakan. 

Untuk itu, saya berharap kepada seluruh tenaga pendidik yang ada di Indonesia untuk lebih memerhatikan lagi kondisi psikis dan kemampuan peserta didik dalam menerima tugas dari anda semua. Karena tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang sama ketika menerima tugas yang begitu banyaknya yang telah diberikan oleh tenaga pendidik. 

Masih banyak cara lain yang lebih efektif dalam memberikan pembelajaran selain memberikan tugas yang menggunung, seperti pembelajaran melalui media sosial seperti Facebook ataupun Whatsapp sudah cukup efektif menurut saya jika digunakan sebagai media pembelajaran. Jika ada peserta didik yang mengalami kendala jaringan bagaimana? Mudah saja, temui saja secara langsung jika masih memungkinkan untuk ditemui. Memang harus seperti itu karena tenaga pendidik merupakan pengemban amanah yang cukup besar dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa, jadi harus rela melakukan apa saja selama itu baik dan juga rela berkorban demi peserta didiknya yang sedang kesulitan. 

Cukup sekian dari saya, bila ada kekurangan dan salah kata mohon maaf yang sebesar-besarnya. 

Wallahul Muwaffiq Ila 'Aqwamit Thaariq

Wassalamualaikum Wr. Wb. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun