Sumedang -- Perkembangan teknologi digital kini turut menyentuh kehidupan masyarakat desa. Di Desa Sukarapih, Kecamatan Sumedang Selatan, Kelompok Wanita Tani (KWT) Kuncup Mekar mulai memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran produk pertanian olahan mereka.
KWT yang beranggotakan 25 orang ini sebelumnya hanya mengandalkan cara konvensional dalam menjual produk. Kini, dengan pendampingan mahasiswa dan pelatihan literasi digital, para anggota mulai terbiasa menggunakan WhatsApp Business untuk komunikasi dengan pelanggan, serta Facebook untuk memperluas promosi ke pasar yang lebih luas.
Program ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan seluruh anggota KWT dari tahap awal. Para ibu tani tidak hanya diajari cara menggunakan aplikasi, tetapi juga didampingi saat mempraktikkan langsung pembuatan katalog produk, pengelolaan pesan pelanggan, hingga unggahan promosi di media sosial.
Menurut para pendamping, langkah ini merupakan bentuk pemberdayaan perempuan desa agar tidak tertinggal di era digital. Melalui media sosial, KWT Kuncup Mekar diharapkan mampu memperkuat posisi mereka dalam rantai ekonomi lokal sekaligus membangun kemandirian usaha.
Transformasi ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi sederhana dapat membantu kelompok perempuan desa lebih percaya diri menghadapi tantangan pemasaran modern. Selain itu, model ini juga bisa menjadi inspirasi bagi kelompok produktif lain di wilayah pedesaan untuk ikut memanfaatkan teknologi digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI