Mohon tunggu...
Dzikri Faizziyan
Dzikri Faizziyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - The cosmos is within us. We are a way for the universe to know itself.

I love writing as much as i love reading. My one and only standard of morality is individual liberty.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Reality is Not What it Seems: Sebuah Petualangan Menuju Gravitasi Kuantum

27 Desember 2021   05:34 Diperbarui: 27 Desember 2021   07:25 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prinsip ketidakpastian Heisenberg merupakan fondasi dasar dari ilmu fisika kuantum yang menjadi ciri khas fisika kuantum dengan fisika klasik. Prinsip ketidakpastian Heisenberg memberikan batasan dimana tidak adanya hasil pengukuran mutlak dalam setiap pengukuran kuantum.

---

The theory of quantum gravity raises doubts about the common notions of space and time.

Saat ini, ada paradoks yang dihadapi fisika modern. Dua pilar fisika abad kedua puluh---teori relativitas umum dan mekanika kuantum---bertentangan satu sama lain.

Pertama-tama, menurut relativitas umum, ruang itu melengkung dan semuanya kontinu. Tetapi di dunia mekanika kuantum, ruang itu datar dan semuanya granular dan hadir dalam paket-paket kecil.

Dapat dimengerti, fisikawan sangat ingin mendamaikan perbedaan-perbedaan ini dan menemukan teori yang entah bagaimana dapat menyatukan kedua dunia ini. Dan inilah tepatnya yang ingin dilakukan oleh medan gravitasi kuantum modern.

Pada dasarnya, gravitasi kuantum membuat dua klaim mendasar. Yang pertama adalah bahwa ruang tidak kontinu, melainkan juga granular.

Ini membawa kita kembali ke Democritus, dan pertanyaan tentang apa yang dapat atau tidak dapat dibagi tanpa batas pada tingkat atom. Menurut gravitasi kuantum dari fisikawan Soviet Matvei Brontein, ruang itu tidak habis dibagi, seperti yang telah diteorikan Democritus tentang materi dan atom.

Sementara Brontein mengembangkan teorinya pada tahun 1930-an, penelitian selanjutnya memang mendukung klaimnya dengan menyarankan bahwa ruang ukuran terkecil yang dapat dibagi adalah 10^--33 cm. Pengukuran ini bahkan memiliki nama, yaitu panjang Planck, dan itu satu miliar kali lebih kecil dari inti atom.

Karena ruang berubah menjadi lebih seperti materi daripada yang kita duga sebelumnya, nama lain seperti "atom ruang" atau "kuanta ruang" telah merujuk pada sifat granularnya.

Klaim fundamental lain dari gravitasi kuantum menyangkut gagasan kita yang sangat mendasar tentang waktu.

Lebih dari seabad yang lalu, teori relativitas khusus Einstein melenyapkan anggapan bahwa kita semua tunduk pada jam kosmik yang hebat. Faktanya memang benar, bahkan di beberapa tempat di alam semesta, waktu bisa menjadi lebih lambat atau lebih cepat daripada di tempat lain.

Misalnya, semakin tinggi suatu tempat, semakin cepat waktu akan berjalan. Jika anda meletakkan satu jam di atas meja dan satu lagi di lantai, jam yang lebih dekat ke bumi akan berjalan sedikit lebih lambat.

Karena waktu tidak lagi menjadi ukuran ilmiah yang universal dan andal, fisikawan modern, termasuk di bidang gravitasi kuantum, tidak lagi menggunakannya dalam persamaan fundamental mereka. Jadi tidak hanya aman untuk mengatakan bahwa peristiwa tidak lagi terjadi pada waktunya; anda bahkan bisa mengatakan bahwa waktu tidak ada dalam fisika modern.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun