Mohon tunggu...
Dzikri Faizziyan
Dzikri Faizziyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - The cosmos is within us. We are a way for the universe to know itself.

I love writing as much as i love reading. My one and only standard of morality is individual liberty.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi dan Generasi Muda: Sebuah Tantangan bagi Pendidikan dan Peradaban Kita

3 September 2021   12:13 Diperbarui: 3 September 2021   13:48 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dilema Pendidikan Masa Pandemi (retizen.republika.co.id/)

Dari stigma tersebut juga mengakibatkan Indonesia menjadi rendah daya saingnya, rendah indeks pembangunan SDM-nya, rendah inovasinya, rendah pendapatan per kapitanya, hingga rendah rasio gizinya. Itu semua akhirnya berpengaruh pada rendahnya indeks kebahagiaan warga Indonesia itu sendiri. Pendidikan di Indonesia sudah tertinggal jauh. 

Bahkan setidaknya butuh waktu hingga 128 tahun dalam mengejar ketertinggalan pendidikan agar sama dengan negara maju. Dan memang perlu usaha keras dan waktu yang sangat panjang untuk mengejar kualitas ketertinggalan pendidikan Indonesia dengan negara maju. 

Ada beberapa penelitian atau riset yang dilakukan Sanders and Rivers (Barber and Mourshed, 2009) yang mengatakan bahwa kualitas guru sangat berpengaruh pada kualitas peserta didiknya. Tentunya untuk bisa mengubah ketertinggalan pendidikan ini sangatlah membutuhkan banyak waktu, tetapi memang jangan salah bahwa Investasi akal atau pendidikan  itu tidak bisa dipanen dengan cepat, karena sifatnya jangka panjang, dan harus selalu kita ingat bahwa investasi inilah yang sangat berharga karena bukan hanya menguntungkan diri sendiri tapi menguntungkan generasi penerus untuk membangun negeri.

Salah satu hal yang bisa meningkatkan literasi ini adalah peran Negara yang dapat menghadirkan buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dari Sabang sampai Merauke, termasuk bagi masyarakat yang tinggal di pelosok. Perbanyak buku-buku yang bergenre ilmiah, bukan buku-buku fiksi yang justru membuat orang-orang akan senang hidup dalam ruang lingkup imajinasi dibandingkan melihat realitas duniawi.

Dan perlu kita tahu, Ketika memahami Indonesia yang sangat beragam akan budaya dan suku bangsa, itu membuat kita menyadari bahwa tantangan kita dalam pendidikan ini adalah bagaimana cara kita menghargai tradisi leluhur tetapi kita juga harus terus maju dalam menggali pemahaman terhadap alam semesta melalui sains. Tanpa penguasaan sains kita hanya jadi bangsa konsumen. Bangsa yang membayar untuk kehidupan lebih baik dari produk sains dan teknologi bangsa lain.

Dan salah satu hambatan utama untuk itu semua juga adalah konservatisme dan radikalisme agama yang membuat pikiran tertutup dan takut terhadap hal-hal yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan keyakinannya, ini memang penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Dan cara yang paling ampuh untuk memerangi Radikalisme adalah dengan pendidikan Sains yang benar.

 Meningkatkan kualitas pendidik juga adalah salah bagian penting untuk membuat Pendidikan kita maju. Karena bagaimana kita bisa mencetak generasi yang kompeten dan berkualitas, jika pendidiknya saja tidak memenuhi kualitas untuk mendidik. Ini tentunya menjadi pr juga bagi Negara untuk bisa membahagiakan, memperhatikan, dan memakmurkan para pendidik agar mereka bisa memberikan kualitas yang baik dan semaksimal mungkin untuk bisa mendidik dan menghasilkan generasi yang berkualitas.

Pendidikan itu adalah batu loncatan untuk hidup yang lebih baik. Pendidikan sangat penting karena di situ kita belajar bersosialisasi, mengembangkan karakter, dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang sangat luas. Tujuan utama pendidikan itu bukan untuk menjadi kaya raya tapi agar lebih bisa menghargai dan memaknai hidup secara bijaksana. 

Jangan mencoba membandingkan dirimu dengan orang lain, tapi bandingkanlah dengan dirimu pada hari-hari sebelumnya, apakah ada perubahan ataupun tidak. Bahkan ketika kita lihat Profesor-profesor ataupun Doktor-doktor itu hidupnya biasa-biasa saja. Kalah jauh dari pengusaha. karena apa ? Ukuran sukses dan kebahagiaan bagi setiap orang pasti beda-beda.

Dan ketika pendidikan online ini  membuat kebanyakan orang-orang menjadi bingung dengan berbagai pertanyaan seperti halnya bagaimana pendidikan etika dan moral bisa dilakukan kalau sekolah bertransformasi menjadi online ?

Itulah pentingnya teknologi, karena jangan salah banyak sekali ribuan online course yang membahas tentang professional ethics, morality, effective altruism, dlsb. Di zaman sekarang, apapun itu bisa dengan mudah kita akses dan dapatkan. Online course sekarang itu sudah interaktif, bahkan ada yang realtime memakai teknologi semacam Zoom, Google Meet, dlsb sehingga anda pun bisa bertanya secara langsung. dan tak menutup kemungkinan juga di masa depan situasinya akan seperti ini dengan metode dan cara yang tentunya lebih baik dari sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun