Seharusnya sikap antusias itu dimiliki oleh orang tua, dalam memahami masing-masing kepribadian yang dimiliki anaknya.
Melalui Penelusuran Mesin Pencarian Google, data pencarian mengenai kata "Karakter"  terlihat  sejumlah 15.600.000 dalam waktu (0,53 detik),
Dengan jumlah pencarian yang tidak sedikit, Â karakter tentu menjadi kata yang sudah biasa ditemui ketika menyinggung dunia pendidikan. Sehingga, kata karakter ini menjadi salah satu kata yang menarik untuk masuk dalam tema seminar nasional yang diadakan oleh HMJ PIAUD Uin Malang.
Tema lengkap tersebut ialah, "Pendidikan Karakter Anak Usia Dini di Era Revolusi 4.0".
Lalu sebenarnya, apa arti karakter itu sendiri?
Banyak pendapat maupun teori yang mencoba menjelaskan , bagaimana karakter seseorang, salah satunya ialah anak-anak itu sendiri diimana karakter sorang anak dapat dilihat  melalui ciri-ciri yang dimiliki anak itu sendiri. Dengan pemahaman karakter yang dimiliki anak tersebut, tentu terdapat kaitanya dengan potensi yang di miliki anak sehingga hal ini menjadi acuan dan harapan seorang guru maupun orang tua agar dapat mengembangkan potensi anak-anaknya.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, karakter diartikan sebagai, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat dan watak.
Tentu setiap orang tua mengharapakan anak-anaknya memiliki karakter yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan. salah satu usaha dalam membentuk karakter anak yang ideal dengan harapan orang tua anak ialah dengan mendidiknya, berikut cara-cara mendidik anak versi Bunda Darosy (Pemateri dalam seminar Nasional  Pendidikan pada 19 september 2019);
- Percaya Diri, dalam mendidik anak tentu  harapan orang tua terhadap anaknya supaya memiliki rasa percaya diri.
- Mendidik dengan Kelembutan dan Kasih Sayang, dimana hal ini dapat diberikan dengan sentuhan-sentuhan tangan orang tua baik ayah maupun ibu kepada anak, tentu hal ini memberikan dampak yang positif bagi anak, dan memberikan kepercayaan bahwa orang tua mereka menyayangi mereka.
- Didik dari rahim, maksudnya disini ialah memberi kebiasaan baik yang dilakukan oleh sang ibu semenjak anak dalam kandungan. Dimana hal ini sudah dipersiapkan oleh para calon ibu-ibu seperti mendengarkan tilawah, mendengarkan sholawat, mengajak ngobrol bayinya.
- Komunikasi dua arah, dimana hal ini berkaitan dengan bagaimana hubungan calon ayah maupun calon ibu sendiri, dengan memahami satu sama lain.                                                                                                                                     Mengutip Sebuah Tulisan di kiriman Instagram dari Rabbitholeid; Bagaimana cara latihan menjadi orangtua yang baik? yaitu dengan menjadi pasangan yang baik. Lalu, bagaimana cara latihan menjadi pasangan yang baik? dengan menjadi individu yang baik. karena mengapa, karena pada akhirnya semua hal itu saling terkait dengan satu sama lain. Tahap perkembangan yang sudah kita selesaikan dengan baik, akan membantukita dalam menghadapi tahap perkembangan selanjutnya.                                                                                          Versi lain dari Pak Eko Setiawan mengenai bagaimana mendidik pada anak  ialah;
google