Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyyatul Jamilah
Inamu Dzakiyyatul Jamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Mahasiswi "Ngono yo ngono nanging yo ojo ngono"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kognitif Menjadi Komponen dalam Sikap terhadap Gender

14 Februari 2019   23:34 Diperbarui: 14 Februari 2019   23:46 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saya berfikir, maka saya ada (Rene Descrates)

Mengenal arti kognitif,

Kognitif  berasal dari kata Kognisi  yang dapat dimaknai dengan proses berfikir (Proses of Thought), atau perolehan sebuah pengetahuan. Sedangkan menurut Neisser (1979) Kognisi  ialah Kegiatan manusia untuk memperoleh, mengetahui, mengorganisaasi sampai menggunakan pengetahuan.

Dalam Buku solso (2001) memaknai kognitif  dengan Studi Ilmiah tentang jiwa yang berkaitam dengan memperhatikan. Memperoleh, disimpan, diproses, memecahkan masalah, berfikir, dan merumuskan bahasa.

Sedangkan dalam psikologi kognitif itu sendiri mendefinisikan mengenai studi tentang  proses-proses  mental manusia, melalui beberapa proses yaitu input eksternal, atensi selektif dan persepsi  (tipe perhatian yang terfokus pada informasi yang releven), setelah melalui dua tahap tersebut selanjutnya ialah disimpan dalam memori, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan dan perencanaan dan pengambilan tindakan.

bathroom-gender-sign-5c6599b0c112fe411d1acd54.png
bathroom-gender-sign-5c6599b0c112fe411d1acd54.png
Saya rasa definisi-definisi di atas sudah mewakili pengertian kognitif yang datangnya dari kata Kognisi.

Sedikit menyinggung mengenai kognitif, ternyata koginitif ini merupakan salah satu komponen dalam sikap terhadap gender.

Bagaimana ini bisa terjadi? Komponen kognitif ini mengandung arti sebagai salah satu keyakinan bahwa sesuatu dapat dianggap benar atau salah, atau seseorang dapat setuju atau tidak setuju, karena sesuatu yang dianggap sebagai sebuah kebenaran, komponen  ini dalam kaitanya dengan psikologi gender yang paling mendasar adalah dalam hal pembentukan stereotip peran gender. Stereotip itu sendiri memiliki definisi, seperangkat skema atau sebuah rancangan dan kepercayaan tertentu mengenai orang atau sekelompok orang.  Dengan demikian, steorotip peran gender dapat diartikan sebagai seperangkat keyakinan dan kepercayaan tertentu yang ditetapkan perempuan dan laki-laki dalam masyarakat kita, keyakinan dan kepercayaan tersebut tidak didasarkan pada jenis kelamin secara biologis, namun karena peran sosial laki-laki dan perempuan yang sudah terkonstruksi.

Lantas dimana, letak ketimpangan yang mungkin muncul dari stereotip tersebut? apakah secara kognitif stereotip tersebut bisa dikatakan adil gender? Hm, ternyata  mengenai hal ini dapat kita lihat penjelasan dalam buku  Gender dalam prespektif Psikologi,  bahwa setiap sikap dan komponen sikap yang bekerja, selalu membutuhkan objek sikap. Komponen kognitif yang berupa kepercayaan seseorang terhadap objek sikap apakah objek sikap tersebut dianggap benar atau salah dapat dipengaruhi oleh factor lingkungan atau factor stereotip yang terlanjur berkembang dan dipercaya oleh masyarakat

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun