Mohon tunggu...
Dahlia Yustina
Dahlia Yustina Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

simple - ada di : http://www.pondokdumeliadytna.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Anak Lelaki dan Kucingnya

15 Maret 2017   07:02 Diperbarui: 16 Maret 2017   02:00 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anak-anak, memang sangat sayang dengan kucing-kucing itu. Entah mereka datang dari mana. setiap hari diberi makan, dikasih minum susu serta dimandikan.

*****

Setelah kejadian pagi itu, suasana rumah jadi sepi. Anak-anak terlihat murung, tidak seperti biasanya selalu aktip dan ceria. Manda dan Mansa pun bingung terhadap perubahan anak-anak, ada rasa penyesalan, tapi mau bagaimana lagi kucing-kucing itu sudah ditaruh dekat restoran didekat jembatan yang jaraknya dua kilometer.

Semakin merasa bersalah, tanpa sengaja Manda dan Mansa mendengar percakapan ketiga anak mereka.

"Bisa pulang kerumah kita lagi gak ya kak kucing nya ?".

"Kita berdoa saja ya de...biar kucing kita balik lagi ".

"Nanti habis sholat kita doa sama-sama ya de, biar kucing kita balik lagi ".

*****

Sore hari saat pulang kerja, anak-anak nampak ceria menyambut Manda dan Mansa. Si bontot bahkan menarik-narik tangannya untuk mengajak kebelakang rumah, Manda dan Mansa kaget tak kepalang, kucing-kucing yang telah di buang itu sedang menikmati makannya dengan rakus.

Menda dan Mansa saling pandang, merasa kaget dan aneh. Kenapa kucing-kucing itu bisa balik lagi,padahal waktu dibuang mereka dibiarkan berkeliaran

Sejak kucing-kucing itu pulang Manda jadi lebih lunak dan berkonpromi sama kucing-kucing itu, semua itu karena anak-anak, ada perasaan yang begitu menyentuh melihat sikap ketiga anak lelakinya. Mereka begitu penyayang walaupun itu hewan, bahkan ayam tetangga yang nyelonong masuk rumah pun diberi makan, dan  suatu ketika saat ada seekor anak burung nyasar mereka urus, walaupun burung itu tak bertahan lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun