Mohon tunggu...
Farizky Aryapradana
Farizky Aryapradana Mohon Tunggu... Freelancer - D.Y.N.A.M.I.N.D

Just follow the flow of my mind.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Barisan Nasional Mantap Menatap Pemilu

30 Agustus 2020   20:12 Diperbarui: 30 Agustus 2020   20:09 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara itu, koalisi PH dalam kampanyenya hanya mengirimkan bekas Menteri Pertahanan Mohamad Sabu sebagai perwakilan dari top leadersnya. Anwar Ibrahim, Presiden dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) tidak ikut serta dalam satu ceramah - ceramah politik yang diadakan.  

Banyak yang mengaitkan, belum pulihnya hubungan dia dengan Mahathir, membuat Anwar absen dalam kampanye - kampanye di Slim. Sementara itu Lim Guan Eng, pemimpin Partai Aksi Demokratik (DAP) sengaja tidak dimunculkan karena sedang tersangkut kasus.

Sementara itu dari sisi pemerintah, sudah barang tentu Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi ikut turun tangan dalam kampanye. Tak hanya itu, bekas Perdana Menteri Najib Razak juga menghadiri salah satu kampanye di sana. Kasus korupsi yang telah divoniskan kepadanya, tidak membuat Najib ketinggalan dalam kampanye di Slim. Tak hanya itu, Menteri Senior Azmin Ali juga ikut serta dalam memeriahkan kampanye di sana. 

Hasilnya, sudah banyak ditebak oleh semua orang. Kursi Slim kembali berhasil dimenangkan oleh calon BN. Hanya yang membedakan, kemenangan yang dipetik kali ini diperoleh dengan angka yang sangat telak. 

Zaidi mengungguli dua pesaingnya dengan keunggulan sebanyak 84.53%. Calon dari Pejuang, hanya dapat meraih 13.68% suara saja. Sisa persentasenya masuk ke suara calon satu lagi. 

Kemenangan telak ini mengirimkan pesan kepada koalisi pemerintah dan oposisi sekaligus. Isi pesannya adalah BN siap bertanding pemilu dalam skala nasional.

Menjelang PRK dilaksanakan, tiba - tiba saja Presiden UMNO menyatakan bahwa Pemilihan Raya Umum (PRU), menjadi satu - satunya jalan bagi Malaysia untuk menuntaskan kemelut politik yang selama tahun 2020 ini. Pernyataan itu juga diikuti oleh beberapa pemimpin UMNO, yang menyerukan menteri - menteri dari partainya untuk mengundurkan diri dari kabinet Muhyiddin.

Kemenangan dari Slim, menguatkan pesan kepada Muhyiddin bahwa BN siap bertanding sebagai koalisi utama sendiri di PRU. Kemenangan di Slim menunjukan, BN tidak memerlukan lagi kekuatan Bersatu di dalam koalisinya. Apalagi BN bertanding menggunakan logonya sendiri di dalam PRK Slim. Hal itu menguatkan fakta bahwa, mesin politik BN masih memberikan frekuensi yang sama dengan kehendak rakyat di daerah tradisionalnya. 

Sementara bagi koalisi oposisi, BN mengirimkan pesan bahwa mereka sekarang sudah pulih kekuatannya. Jika koalisi oposisi masih berserakan, tidak bertanding dalam satu bendera PH secara total, maka bersiaplah mereka mendapatkan kekalahan telak dari BN. 

Hasil di Slim menunjukan, BN berhasil melipat gandakan suaranya dibandingkan pada tahun 2018. Sementara calon yang disokong PH, kehilangan 20 persen suara jika dibandingkan 2 tahun lalu.

Kini, situasi politik Malaysia tentunya menjadi sangat menarik. Hasil dari Slim membuat BN sudah makin mantap untuk maju ke PRU tanpa Bersatu. Mereka siap mengandalkan mesin - mesin politik tradisionalnya sendiri untuk merebut kembali basis - basis yang hilang pada 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun