Mohon tunggu...
Dyanitta NirmalaRamadhani
Dyanitta NirmalaRamadhani Mohon Tunggu... Dokter - a normal middle school student who's just doing her school work

hi, nice to meet u:)

Selanjutnya

Tutup

Trip

A Trip to Paris van Java

30 Juli 2019   14:23 Diperbarui: 23 Agustus 2019   11:54 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Liburan akhir tahun, sesuatu yang dinantikan semua murid, dari TK dan apalagi kuliah. Waktu dimana kita bisa beristirahat sejenak dan menikmati kehidupan yang tak mengenal yang namanya "tugas sekolah". Liburan tahun ini, tidak seperti beberapa temenku yang lain, aku tidak pergi ke Singapur, Jepang, atau negara keren lainnya, tapi sungguh, liburanku tetap menyenangkan.

Pohon-pohon terlihat di setiap sudut kota, udara segar dengan dingin menyapaku, memang khas Bandung sekali. " Paris van Java" julukan indah untuk kota yang mempesona ini. A sweet escape dari semua penat dan kesibukan di Jakarta, tempat yang cocok untuk liburan akhir tahun ini.

Bandung, seperti kota lainnya, mempunyai daya tariknya tersendiri, dan aku, seperti turis lainnya, pun ikut tertarik dalam pesonanya. "Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi", kata Pidi Baiq. A very iconic quote indeed, iconic and true.

Terowongan Asia-Afrika, salah satu spot paling terkenal di Bandung, dan seperti namanya, berada dekat dengan salah satu tempat paling bersejarah di Bandung, Museum Asia-Afrika. Banyak banget hal-hal menarik disana mengenai konferensi Asia-Afrika, gak cuman itu, disana juga ada perpustakaan braille! "bisa gak bacanya?", yaaa gitu lah ya, udah nyoba sih, tapi tetep aja gabisa, susah banget soalnya. Museumnya bener-bener terawat dan nyaman banget, ditambah masuknya juga gratis! Worth the visit banget. Setelah sejam keliling museum, kami istirahat dulu di lapangan rumput sintetis dekat museum. "nyaman gak?", ya nyaman-nyaman aja sih, kayak duduk di rumput aja, kami istirahat sebentar, terus setelah semua tenaganya udah balik, kami pergi melanjutkan petualangan.

Hari sudah menjelang sore, seperti tak mengenal waktu, Jalan Braga masih saja ramai. Salah satu jalan paling terkenal di Bandung ini memang mengundang banyak pengunjung, termasuk aku. Vibenya yang masih terasa vintage, dengan bangunan tua yang dibuat menjadi kafe dan restoran, dan lukisan-lukisan Bandung di tahun 70-an, sungguh membuat jalan ini terasa berbeda dari jalan-jalan lain di Bandung, lantas membuatnya ramai oleh, tak hanya pengunjung dari luar kota, tetapi juga luar negeri. Apalagi di jalan ini banyak banget restoran sama kafe-kafe menarik gitu. 

Kami berpetualang sampai ujung Jalan Braga, mengunjungi banyak kafe-kafe menarik. Aku mengunjungi salah satu kafe paling ramai di Jalan Braga, a  pretty cute cafe indeed, pantas ramai oleh pengunjung. Disana, seperti kafe lain pada umumnya, mereka menyediakan berbagai macam kopi dan makanan, yang kebanyakan desserts. Aku memesan nutella roll sedangkan kakakku mememesan caneles. Mana yang lebih enak? Tentunya punyaku, karena "any dessert with nutella equals to heaven".

Malam pun tiba, kami pun sudah puas meng-explore Jalan Braga. Kami balik ke hotel untuk beristirahat. Kami menginap di Grand Tebu Hotel dan fasilitasnya banyak dan bagus banget. Ada kolam renang, gym, dan yang paling menarik itu ada sauna! Awalnya aku takut banget, kirain bakal kayak ngebakar gitu panasnya, ternyata biasa aja hehe. Tapi hasilnya ternyata gak maksimal, aku udah 15 menit di dalam ruangan sauna, tapi tetep aja belum keringetan, mungkin karena aku berenang dulu, baru ke sauna. Efeknya? Harusnya sih kalo abis sauna jadi kurusan/ keringetan, tapi yang ada malah kulitku jadi kering banget. Jadi setelah dari sauna, aku segera balik ke kamar dan mandi.

Setelah semuanya selesai mandi, kami makan malam berlima terakhir sebelum kakakku pergi untuk KKN di salah satu desa di Bandung. Sebelumnya kami membeli oleh-oleh dulu, baru makan malam. Makanannya enak dan harganya juga pas untuk porsi yang cukup besar. Setelah selesai makan, kami mengantar kakakku ke tempat ia akan melakukan KKN untuk 1 bulan ke depan. Setelah itu kami balik ke hotel, salat, lalu tidur.

Keesokkan harinya, kami bangun dan segera bersiap-siap untuk balik ke Jakarta. Kami tidak sarapan dulu dan memilih untuk sarapan di Jakarta. Setelah semuanya siap, kami pulang ke Jakarta.

Terima kasih Bandoeng untuk kenangannya.

Cerita Liburan ini akan kami bukukan dengan tema My Holiday

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun