Mohon tunggu...
Dyan Lestari
Dyan Lestari Mohon Tunggu... Editor - PWK UNEJ, 19

Berusaha dan Berdoa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Agroindustri Olahan Nanas di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri

21 Maret 2021   23:35 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:21 2650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Landmark Patung Nanas di Kecamatan Ngancar

Industri pertanian atau biasa disebut agroindustri adalah suatu industri yang menggunakan hasil pertanian untuk bahan baku utama yang dapat menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. 

Secara sederhana industri pertanian atau agroindustri dapat diartikan sebagai kegiatan yang memanfaatkan barang hasil dari pertanian untuk bahan baku industri. Agroindustri merupakan sub sektor yang luas meliputi industri hulu dan sektor pertanian sampai dengan industri hilir.

Industri hulu merupakan industri yang memproduksi alat mesin serta prasarana yang digunakan untuk proses industry sedangkan hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap konsumsi.

Salah satu potensi agroindustri yang sedang berkembang dilingkungan sekitar saya adalah industri pengolahan buah nanas yang berada di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Buah nanas yang semula hanya dijual dalam bentuk buahnya saja kini dikembangkan oleh berbagai inovasi menjadi minuman dan selai nanas. Letak industry ini sangat dekat dengan perkebunan nanas sendiri.

Berdasarkan RTRW Kabupaten Kediri Kecamatan Ngancar memang diperuntukkan untuk menjadi kawasan Agropolitan dengan komoditas utamanya adalah buah nanas. Secara geografis Kecamatan Ngancar berada di dataran tinggi karena berada di lereng Gunung Kelud, sehingga dalam kondisi tersebut Kecamatan Ngancar sangat cocok untuk budidaya nanas. Terbukti jika di Ngancar sendiri memiliki banyak sekali perkebunan nanas yang diolah langsung oleh masyarakat. Bahkan nanas sendiri menjadi Ikon atau Landmark di Kecamatan Ngancar.

Dalam analisis hulu dan hilir perkebunan nanas merupakan industri hulu dan industry pengolahan nanas menjadi produk baru dijadikan sebagai industri hilir. 

Analisis Hulu ke Hilir
Analisis Hulu ke Hilir

Industri pengolahan nanas berada di Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Industri pengolahan ini dapat dikategorikan dalam indutsri kecil dan pemasarannya masih dalam lingkup skala kecil. Hal tersebut dikarenakan industri ini masih terbilang baru. Untuk target pemasarannya adalah masyarakat lokal dan wisatawan Gunung Kelud yang merupakan wisata terkenal dan hits di Kecamatan Ngancar. Produk diolah menjadi oleh-oleh khas dari Kecamatan Ngancar.

Lokasi yang berdekatan antara industri pengolahan dengan perkebunan tentu menjadikan potensi yang baik dan dapat dikembangkan. Berdasarkan analisis lokasi, industri pengolahan ini banyak didapatkan kelebihan karena lokasi yang berdekatan, yaitu:

  • Biaya transporasi yang murah
  • Tenaga kerja murah karena pekerja masyarakat lokal
  • Meningkatkan jumlah tenaga kerja
  • Mengurangi pengangguran
  • Menambah nilai jual
  • Menambah keuntungan

Sesuai dengan teori lokasi Alfred Weber (1909) tentang lokasi kegiatan industri. Menurut teori Weber pemilihan lokasi industry didasarkan atas prinsip minimasi biaya. Weber juga mengatakan bahwa lokasi setiap industri tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja diamana penjumlahan keduanya harus minimum. Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum adalah identic dengan keuntungan yang maksimum.

Teori lokasi yang dikemukakan oleh Alfred Weber berawal dari tulisannya yang berjudul “Uber den Standort der Industrien” pada tahun 1909. Prinsip teori Weber adalah: “bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang resiko biaya atau ongkosnya paling murah atau minimal (least cost location)”.

Namun tidak hanya potensi saja melainkan juga terdapat permasalahan yang dihadapi oleh industri pengolahan ini, yaitu:

  • Masih menggunakan teknologi manual sehingga proses produksi lama
  • Bahan baku berbanding terbalik dengan pemasaran sehingga banyak buah yang membusuk.

Berhubungan dengan lokasi terdapat teori lokasi yang tidak asing yaitu teori lokasi Von Thunen. Teori ini menitikberatkan pada dua hal yaitu tentang pola keruangan pertanian yang membahas jarak lokasi pertanian ke pasar dan sifat produk pertanian. Sehingga dapat diartikan bahwa lokasi dapat menentukan nilai sebuah barang, semakin jauh tempat produksi bahan baku dengan industri maka harga produknya juga semakin mahal dan mobilisasi yang dikeluarkan industri juga semakin besar. Sehingga dalam hal ini petani lebih memilih produksi industri olahan nanas yang dekat dengan perkebunan nanas yaitu didalam lingkup desanya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun