Kini telah berapa banyak senja yang turun begitu saja, tanpa pernah dapat lagi kunikmati keindahan warnanya yang jingga keunguan.
Terjebak kemacetan, terperangkap dalam gerbong kereta yang penuh sesak membuat kami abai dengan segala penanda alam. Jam tangan, suara adzan dari gadget .... telah menggantikannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!