Mohon tunggu...
dyah imani
dyah imani Mohon Tunggu... Guru - guru

seorang guru di SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul. ibu dari 3 orang putra. kesehariannya berada di sekolah membersamai para siswa.

Selanjutnya

Tutup

Film

Pesona Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

2 April 2023   00:34 Diperbarui: 2 April 2023   00:42 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesona Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (Resensi Film)

Oleh : Dyah Kurnia Nur Imani

Judul Film                    : Nanti Kita Cerita Tentang hari Ini

Produksi                      : Visinema Pictures

Tahun Produksi           : 2020

Sutradara                    : Angga Dwimas Sasongko


Pemain                        : Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Donny Damara, dan Susan Bachtiar.

Saya kira menonton Film Indonesia pasti membosankan, karena kalah pamor dengan Film Hollywood, Bolywood, Film Korea atau film lainnya. Namun saya salah kira, karena dari awal sampai akhir menonton film ini sangat asyik, membuat penasaran, dan sangat menyentuh hati. Jadi, bagi Anda yang rindu film keluarga menyentuh hati dan penuh adegan menguras emosi, film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini  bisa menjadi rekomendasi  tontonan film-mu.

Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini adalah film drama keluarga Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Marchella FP. Film ini dibintangi oleh Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Donny Damara, dan Susan Bachtiar. Film ini ditayangkan pada 2 Januari 2020 dengan durasi 121 menit. Film ini ditayangkan juga di Netflix pada 23 Mei 2020.

Film ini menceritakan Keluarga Narendra yang mempunyai tiga anak. Anak pertama yang bernama Angkasa yang diperankan oleh Rio Dewanto, karakter Angkasa ini sebagai kakak sulung yang berperan harus menjadi kakak yang baik dan dituntut oleh sang ayah ( Donny Damara ) untuk menjaga adik -- adiknya .

Selanjutnya anak kedua yaitu Aurora yang diperankan oleh ( Sheila Dara ), karakter Aurora sebagai anak tengah ini sangatlah menyentuh hati para penonton, pasalnya karakter Aurora ini yang mandiri dan kuat sangatlah berbeda dengan saudara -- saudaranya.

Dan yang terakhir ada anak bungsu yaitu Awan yang diperankan oleh (Rachel Amanda),  karakter Awan ini menjadi pusat perhatian dalam keluarganya. Ia sebagai anak bungsu mempunyai kepribadian berani untuk memberontak sesuatu apa yang tidak sesuai sama apa yang diinginkannya, dan ia ingin merasa bebas seperti kakak -- kakaknya tetapi selalu dikekang oleh orang tuanya.

Pada awal melihat film ini, saya mengira bahwa mereka adalah keluarga yang bahagia dan saling mendukung, seperti pada adegan ketika ibu mau melahirkan anak ketiga yaitu Awan. Ayah dan ibunya mengajak Angkasa dan Aurora ke rumah sakit untuk menemani kelahiran sang adik. 

Di rumah sakit mereka menunggui kelahiran ibu dan tampak mereka saling mendukung dan mengasihi. Tapi ternyata sebaliknya. Mereka sebenarnya adalah keluarga yang kurang bahagia, kesulitan berkomunikasi, dan  kurang memahami antar anggota keluarga. Karena ada rahasia dan trauma mendalam yang dialami oleh orangtua mereka sehingga mereka terkesan protektif kepada anak-anak. Nah rahasia itu nantinya akan terkuat setelah konflik dalam keluarga meledak

Pesona pada film ini adalah relate dengan kehidupan sehari-hari. Cerita pada film ini sangat mungkin terjadi pada keluarga-keluarga pada kehidupan nyata. Misalnya kisah Awan anak bungsu yang terkesan paling disayang dan dimanja oleh sang ayah. Kisah Angkasa sebagai anak sulung yang selalu dituntut banyak hal. Atau aurora anak tengah yang terjesan mandiri dan cuek. Namun, walau cerita seperti ini biasa terjadi, pada film ini dikemas dan diracik dengan penggambaran tokoh yang mendalam sehingga tidak membuat kita bosan menontonnya.

Film ini juga membawa kita seakan-akan kita adalah tokong Angkasa, Aurora, Awan, ayah, atau ibu. Karena setiap penggambaran tokohnya begitu dalam. Misalnya tokoh Angkasa yang seakan-akan berada dalam bayang-bayang kleuarganya karena setiap hari harus antar jemput adiknya Awan padahal Angkasa juga mempunyai kehiduapan sendiri yang harus dinikmati. Awan yang merasa tidak bisa membuat pilihan dalam hidupnya karena selalu diatur oleh sang ayah. Atau penggambaran sang Ayah Narendra yang digambarkan begitu ingin memberikan kebahagiaan untuk keluraganya dengan cara menyimpan kesedihan dan trauma sendiri. Serasa begitu dekat sehingga kita seakan bisa merasakan sudut pandang tokoh tersebut.

 Selanjutnya yang membuat Fillm ini makin sempurna adalah dikemas dengan dialog dan soundtrack film yang menyentuh hati. Misalnya  kutipan dialog antara ayah dan Angkasa.

Ayah                : Kalau nanti ayah tidak ada,   yang jaga adik-adiik siapa?

Angkasa           : Angkasa.

Ayah                : Kalau adik-adik lagi sedih yang meluk siapa ?

Angkasa           : Angkasa.

Pada beberapa adegan pasti ada soundtrack yang menggambarkan latar suasananya. Seperti lagu Rehat dari Kunto Aji, lagu Secukupnya dari Hindia, atau lagu Untuk Hati yang Terluka dari Isyana Sarasvati yang semakin membuat terharu dengan film ini.

Yang terakhir membuat film ini layak untuk ditonton adalah pesona dari pemeran pendukung. Sosok itu tak lain adalah Ardhito Pramono yang memerankan tokoh Kale, pria yang membuat Awan jatuh hati. Karakter Kale yang diidentikkan sebagai seorang fuckboy yang mampu memikat hati wanita. Sungguh semakin menyempurnakan film ini dan membuat kita  betah menontonnya. Semakin penasaran kan? Tunggu apalagi, masukkan di playlist tontonanmu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun