Mohon tunggu...
Dyah Ayu Agustina
Dyah Ayu Agustina Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Perempuan 24 tahun penyuka kopi tapi bukan penikmat senja. Sedang dalam perjalanan menemukan tujuan hidupnya dengan rajin mengutarakan perasaan dan pikiran dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Harus Tetap Memiliki Tujuan, Sekalipun Tujuan Tersebut adalah Tidak Memiliki Tujuan

7 Mei 2021   21:25 Diperbarui: 7 Mei 2021   21:35 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aman Shrestha. Unsplash.

Butuh waktu lama bagi saya untuk menemukan jawaban atas tujuan hidup yang baru ini. Segala upaya mulai dari membaca buku self-improvement, mendengarkan podcast tentang healing, atau berbagi cerita dengan teman-teman seperjuangan maupun yang lebih beruntung dari saya. Dalam hal ini, yang tampaknya telah menikmati hidup entah sesuai dengan tujuan hidupnya atau tidak.

Bukan proses yang mudah, karena saya berlomba dengan waktu dan keadaan yang memaksa harus menggeluti sesuatu yang bukan keinginan. Individu dengan tipe idealis seperti ini memang sulit untuk beradaptasi dengan sesuatu yang di luar zona nyamannya. Meskipun dengan berjalannya waktu akan mulai terbiasa dan memiliki kecenderungan untuk menguasainya. Tetapi bergelut dengan keadaan seperti ini pun membutuhkan waktu tersendiri.

Akhirnya ada pada satu titik di mana saya menyerah dan tidak memiliki semangat untuk menjalani hidup. Di titik ini justru saya lebih bisa berpikir tenang dan berprasangka baik. Saya mengalami kekosongan hati. Hanya duduk diam, tidak berbuat dan berpikir apa-apa.

Namun justru dalam fase inilah saya menemukan jawabannya, yaitu tidak apa-apa jika tujuan hidup saya adalah tidak mengidamkan dan memimpikan apa-apa. Hidup seadanya dengan segala kenikmatan yang diberikan Tuhan. Menjadi pribadi yang bermanfaat walau hanya bisa menyingkirkan batu kerikil di jalan agar tidak mengganggu perjalanan orang lain.

Tujuan hidup itu kini saya pegang untuk bertahan hidup. Wajar ketika kita tersesat dengan jalan takdir yang tidak sesuai dengan harapan kita. Tapi satu yang pasti bahwa sehancur apapun keadaan kita, tetaplah memiliki tujuan hidup. Karena tujuan hidup itulah kompas dalam kehidupan yang mengarahkan kita untuk berbuat dan menentukan apa saja. 

Meskipun kompas tersebut tak tentu arah, namun kita harus memiliki satu kompas yang menjadi pegangan dalam hidup agar tidak tersesat terlalu jauh. Agar nanti ketika ada angin yang bertiup secara tiba-tiba, seketika itu juga kompas tersebut akan mengarahkan kita kepada tujuan yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun