Mohon tunggu...
Dyah Amelia Susanti
Dyah Amelia Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Media Pembelajaran Video Animasi dalam Pemberian Layanan Bimbingan Klasikal pada Siswa SMA

20 Desember 2022   16:53 Diperbarui: 20 Desember 2022   17:02 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan media video animasi dalam pembelajaran merupakan suatu cara inovatif dan layak untuk diterapkan pada saat pembelajaran. Dengan tersedianya media yang terdiri atas audio, visual, dan gerakan menjadikan siswa lebih tertarik dan antusias selama belajar. Sehingga, dengan diterapkannya media tersebut siswa lebih ringan untuk memahami materi yang kompleks dan menghasilkan prestasi belajar siswa yang bertambah pula. 

K. Pengertian Bimbingan Klasikal 

Menurut Depdiknas (2008: 224-225), Bimbingan klasikal adalah program konseling tatap muka yang berlangsung di ruang kelas. Pertemuan kelas diadakan secara berkala dengan materi yang telah disusun dalam bentuk program semester/tahunan. Dalam teknik atau metode pelayanan digunakan ekspositori, diskusi kelompok, permainan simulasi, bermain peran, dan model pembelajaran klasik lainnya, sedangkan bimbingan kelompok adalah kegiatan layanan bimbingan yang disampaikan kepada konseli, dikelola dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-10 konseli. Layanan dibuat untuk memenuhi persyaratan dan minat unik dari kelompok konseli tertentu. Konseli dengan kebutuhan dan minat yang sebanding kemudian dikelompokkan bersama untuk membentuk kelompok pendampingan untuk membantu mereka. Hindari kesulitan dan kembangkan area pengembangannya berdasarkan tuntutan dan preferensi yang diungkapkan. Layanan bimbingan klasikal adalah salah satu layanan bimbingan dasar yang dibuat untuk konselor yang secara teratur berhubungan langsung dengan siswa di kelas dan memberikan nasihat ini kepada anak-anak. Bimbingan klasikal adalah layanan yang memberikan arahan kepada sekelompok siswa dalam satu unit kelas dan disampaikan di dalam kelas. Layanan bimbingan dan konseling pendidikan formal disebut sebagai bimbingan klasikal. Layanan saran tradisional adalah layanan pencegahan yang berfokus pada prosedur proaktif. Pengajaran dan bimbingan tradisional tidak identik. Beberapa ketentuan implementasi juga termasuk dalam layanan. Layanan Bimbingan Klasik diklasifikasikan ke dalam empat kategori: intelektual, sosial, psikomotor, dan emotif. 

L. Tujuan Bimbingan Klasikal 

Tujuan bimbingan klasikal adalah berkonsentrasi pada nilai, sentimen, dan nilai, serta sikap yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Konseling psikomotorik klasik berusaha untuk mengembangkan keterampilan motorik atau bakat yang berhubungan dengan bagian tubuh atau tindakan. Koordinasi saraf dan otot sangat penting. Dari tingkat paling dasar, bimbingan psikomotorik klasik berjenjang meliputi persepsi, kesiapan, gerak terbimbing, gerak habitual, gerak kompleks, penyesuaian pola gerak, dan kreativitas. Berdasarkan tujuan di atas, bisa disimpulkan bahwa layanan bimbingan klasikal adalah strategi layanan. Tujuan Bimbingan dan Konseling adalah melancarkan kegiatan layanan yang meliputi segala aspek mulai dari aspek psikomotor, afektif, dan kognitif dalam rangka mengembangkan potensi siswa. 

M. Strategi Bimbingan Klasikal 


Guru BK harus menggunakan tahapan pengelolaan P3MT (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan, dan tindak lanjut) saat melakukan kegiatan pendampingan pelayanan dan konseling (Kemendikbud, 2014). Bimbingan klasikal adalah strategi pelayanan dasar dalam program bimbingan dan konseling, bersama dengan pelayanan peminatan dan perencanaan individu. Kemendikbud (2016) mengusulkan beberapa langkah menuju pelaksanaan layanan bimbingan adat, antara lain: 

1. Persiapan

- Menjadwalkan waktu masuk kelas agar layanan bimbingan adat dapat dilaksanakan tepat waktu dan sesuai jadwal.

- Membuat topik untuk materi bimbingan adat berdasarkan Standar Kompetensi Kemandirian PMPTK,2007), masalah peserta didik yang (SKKPD) (Ditjen dihadapi siswa/konseli yang diases menggunakan AUM atau DCM, dan instrumen lain yang sesuai. 

- Membuat rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal menerapkan pengaturan yang disajikan dalam format RPL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun