Ada beberapa teknik/metode yang bisa diterapkan pada bimbingan klasikal, salah satunya metode ceramah, tetapi metode tersebut terkesan membosankan sehingga agar lebih menarik, teknik membaca bisa divariasikan dengan teknik lain, seperti halnya dengan video pembelajaran untuk menghindari atau mengurangi kebosanan. Menurut pengamatan, sebagian besar siswa SMA lebih tertarik mempelajari video yang menyertakan gambar atau klip video, dibandingkan dengan tayangan yang hanya menampilkan teks. Kelas terasa sulit dikondisikan karena siswa sibuk dan melakukan kegiatan selain kegiatan pembelajaran, serta siswa tidak fokus jika peneliti hanya menggunakan metode ceramah, sehingga perhatian dan minat siswa pada belajar sangat rendah. Padahal perhatian siswa sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Jika siswa merespon, pembelajaran mereka akan lebih bermakna. Misalnya siswa berpartisipasi dalam diskusi, mereka dapat mengemukakan pendapatnya atas materi yang dijelaskan oleh guru, dan mereka bersedia bertanya serta menjawab pertanyaan tentang materi yang diajarkan. Sebagai hasil dari pemikiran ini, peneliti ingin menggunakan metode yang akan merangsang perhatian siswa melalui penggunaan media audio visual. Media audio visual sangat efisien untuk menarik dan mengkondisikan perhatian siswa. Media pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk mencerna informasi ilmu yang disampaikan. PENUTUP Dalam proses pembelajaran, media menjadi suatu sarana perantara informasi bagi guru untuk mengajar kepada siswa agar menggapai informasi atau wawasan yang akan diberikan secara lebih efisien. Media pembelajaran dengan menerapkan video animasi menjadikan tingkat pembelajaran baru karena kemampuan teknologi video yang memungkinkan penyajian visual bergerak kepada siswa. Sebagian besar siswa SMA lebih tertarik mempelajari video yang menyertakan gambar atau klip video, dibandingkan dengan tayangan yang hanya menampilkan teks. Sehingga, media pembelajaran ini sagat penting untuk membantu siswa khususnya siswa SMA dalam mencerna informasi ilmu yang disampaikan oleh guru
PENUTUPÂ
Dalam proses pembelajaran, media menjadi suatu sarana perantara informasi bagi guru untuk mengajar kepada siswa agar menggapai informasi atau wawasan yang akan diberikan secara lebih efisien. Media pembelajaran dengan menerapkan video animasi menjadikan tingkat pembelajaran baru karena kemampuan teknologi video yang memungkinkan penyajian visual bergerak kepada siswa. Sebagian besar siswa SMA lebih tertarik mempelajari video yang menyertakan gambar atau klip video, dibandingkan dengan tayangan yang hanya menampilkan teks. Sehingga, media pembelajaran ini sagat penting untuk membantu siswa khususnya siswa SMA dalam mencerna informasi ilmu yang disampaikan oleh guru.
 DAFTAR PUSTAKAÂ
Agustien, R., Umamah, N., & Sumarno, S. (2018). Pengembangan media pembelajaran video animasi dua dimensi situs Pekauman di Bondowoso dengan model ADDIE mata pelajaran Sejarah kelas X IPS. Jurnal edukasi, 5(1), 19-23.Â
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.Â
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.Â
Dwi, N. I. S. (2021). Pengembangan Video Animasi Sebagai Media Pembelajaran Tematik Tingkat SD/MI (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).Â
Hasan, M., Milawati, M. P. I., Darodjat, M. P. I. D., & Khairani, M. A. I. D. T. (2021). Media pembelajaran. Penerbit Tahta Media Group.
Karyanti, M. P., & Setiawan, M. A. Bimbingan Klasikal Berlandaskan Falsafah Adil Ka'Talino, Bacuramin Ka'Saruga, Basengat Ka'Jubata.Â