Mulyanah: "Saya bener-bener bingung. Juga ngeri ngeliatnya. Wajah Santi merah banget. Paling ngeri liat si orok (bayi) kesakitan banget."
Segera, Mulyanah mengambil si bayi. Berteriak, minta tolong tetangga. Lalu warga berkerumun, mengguyur wajah Santi dan bayi dengan air. Melepuh.
Seketika itu juga Mulyanah mengeluarkan motor, membonceng Santi menuju RS Cengkareng. Si bayi dibawa naik motor oleh tetangga lain.
Mulyanah: "Di motor dia bersandar di punggung saya. Wajah Santi melepuh, mata memutih. Dia terus menangis kesakitan."
Tiba di RS sekitar pukul 15.00. Santi dan bayi langsung ditangani dokter. Si bayi meninggal menjelang Maghrib. Santi meninggal dua jam kemudian. Mulyanah menunggui sampai sampai Santi meninggal.
Sedangkan Rizal, diketahui tetangga, naik ojek online. Kabur.
KDRT berat seperti ini sangat sering terjadi di Indonesia. Meski para pelaku ditindak tegas, tapi kejadian terus berulang. Tidak ada lembaga yang fokus menangani. Komisi-komisi yang ada kurang tanggap. Tidak ada konsistensi tindakan.
Melanie F. Shepard dan Ellen L. Pence dalam buku mereka bertajuk, "Coordinating Community Responses to Domestic Violence: Lessons from Duluth and Beyond" (1999) menjelaskan, di Amerika Serikat (AS) banyak lembaga yang konsisten menangani KDRT. Tapi, paling populer di Kota di Duluth, Negara Bagian Minnesota.
Di Duluth, ada The Domestic Abuse Intervention Project (DAIP). LSM yang konsisten menangani Domestic Violence (KDRT). Buka 24 jam non-stop menerima aduan KDRT. Bahkan, menampung untuk tinggal sementara korban KDRT. Ada ratusan kamar di sana.
DAIP didirikan 1981 oleh warga setempat. Didanai pemerintah federal, negara bagian, juga sumbangan para donatur. Sumber dana lain, menggelar seminar, pendidikan pemberdayaan perempuan dan anak berbayar. DAIP menerapkan subsidi silang, berbayar buat yang kaya tapi gratis buat si miskin.
Sebelum KDRT terjadi, asalkan warga melapor, maka petugas DAIP memberikan pendampingan dan perlindungan calon korban. DAIP bekerjasama dengan polisi lokal untuk mengatasi calon pelaku KDRT.