Kalimat itu terus terngiang di kepala. Akhirnya, saya memberanikan diri mengunduh aplikasi Pegadaian Digital. Setelah mengisi data, saya membuka tabungan emas. Tidak besar, hanya setara 0,5 gram emas. Tapi momen saat notifikasi saldo emas bertambah muncul di layar HP terasa luar biasa.
Gram pertama itu kecil secara nilai, tapi besar secara makna. Ia menjadi simbol keberanian saya melawan rasa ragu, tanda bahwa saya juga berhak punya masa depan finansial yang lebih baik.
Kini, setiap kali membuka aplikasi dan melihat saldo bertambah sedikit demi sedikit, saya merasakan kepuasan tersendiri. Saya belajar bahwa konsistensi jauh lebih penting daripada jumlah besar di awal. Emas tidak hanya menyimpan nilai, tapi juga mengajarkan kesabaran.
Memang ada penyesalan—mengapa tidak dari dulu saya mulai? Tapi semakin saya pikirkan, semakin saya sadar: penyesalan tidak akan mengubah apa pun. Yang bisa saya lakukan hanyalah mulai sekarang.
Usia 32 mungkin sudah cukup terlambat untuk membuka investasi pertama. Tapi saya percaya, setiap orang punya waktunya masing-masing. Yang terpenting bukan siapa yang paling cepat, melainkan siapa yang berani memulai.
Dan bagi saya, memulai tabungan emas adalah keputusan paling realistis. Modalnya tidak besar, cara mengaksesnya mudah lewat aplikasi, dan nilainya relatif stabil di tengah ketidakpastian ekonomi. Dengan semua kesederhanaannya, emas memberi rasa aman yang berbeda.
Pegadaian mengEMASkan Indonesia, Dimulai dari Gram Kecil
Bagi saya, gram pertama di Pegadaian Digital bukan sekadar tabungan. Ia adalah simbol harapan, tekad, dan keberanian untuk menata hidup lebih baik. Saya percaya, jika setiap orang berani mengambil langkah kecil seperti ini, maka cita-cita Pegadaian mengEMASkan Indonesia bukan sekadar slogan, melainkan gerakan nyata.
Gerakan ini bisa menguatkan banyak orang, khususnya generasi sandwich seperti saya, yang kerap terhimpit kebutuhan sehari-hari dan tanggung jawab keluarga. Dengan menabung emas, ada ruang kecil untuk memikirkan diri sendiri, ada kesempatan untuk menyusun masa depan tanpa harus menunggu situasi “sempurna.”
Bayangkan jika semakin banyak anak muda yang berani memulai tabungan emas sejak dini, meski hanya dengan nominal kecil. Puluhan tahun ke depan, mereka tidak hanya memiliki aset, tapi juga mentalitas konsisten, disiplin, dan sabar. Itulah investasi sesungguhnya: bukan hanya dalam bentuk materi, tapi juga dalam pola pikir.
Hari ini, setiap kali saya membuka aplikasi dan melihat saldo emas bertambah, sekecil apa pun itu, saya merasa sedang menuliskan bab baru dalam hidup saya. Dari seorang sandwich generation yang lebih banyak menunda, kini saya mulai belajar mengutamakan masa depan.
Saya mungkin tidak bisa mengubah masa lalu, tapi saya bisa memastikan bahwa masa depan tidak lagi diisi dengan penyesalan yang sama. Dan semua itu dimulai dari keberanian menekan satu tombol sederhana di ponsel: “Buka Tabungan Emas.”