Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Perusakan GBK, Antara Penakut atau Terbiasa Kalah

19 Februari 2018   11:50 Diperbarui: 19 Februari 2018   12:15 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber: https://www.football5star.com/

Pertandingan sepakbola yang sukses tak hanya diukur dari kualitas pemain dan permainannya saja, tetapi juga diukur dari seberapa tertibnya penonton di tribun. Oleh sebab itu di setiap kompetisi selalu ada peraturan yang berhubungan dengan penonton disertai sangsi jika dilanggar. Kejadian kemarin, ketika persija memenangkan pertandingan, beberapa sarana di stadion GBK dirusak oleh para pendukung persija, apa yang terjadi jika persija kalah? Apakah makin banyak terjadi perusakan stadion?

Kumpulan orang-orang yang akan menyaksikan pertandingan sepakbola seharusnya diantisipasi dengan sistem pengamanan yang baik, misalnya penonton yang tak memiliki karcis tidak diperkenankan untuk mendekati stadion, bisa saja disediakan lokasi penampungan penonton tak berkarcis di tempat-tempat tertentu seperti parkir timur senayan, lapangan ABC, jalan asia afrika, dsb dengan disediakan tayangan liputan layar lebar seperti bioskop keliling, agar penonton yang tak berkarcis masih bisa menikmati kesebelasannya bertanding tanpa harus memaksa masuk ke stadion dengan merusak pintu atau pagar stadion GBK.

Mayoritas penonton sepakbola adalah anak muda atau remaja, diantara mereka tak memiliki uang untuk membeli karcis, tapi sangat takut tak bisa menyaksikan kesebelasan favoritnya bertanding, mereka juga terbiasa merasa kalah, tak memiliki penghasilan atau hidup dengan perjaan yang tak menentu, sering merasa kalah. Saat orang-orang yang takut dan kalah bergabung menjadi satu, dalam jumlah ratusan atau ribuan, menjadi gelombang dahsyat yang memunculkan kekuatan luar biasa untuk menembus barikade polisi, merusak pagar, memanjat dinding atau melakukan apa saja untuk bisa mendapat keinginan menyaksikan secara langsung kesebelasannya bertanding.

Semua penduduk mestinya tahu, bahwa stadion GBK sedang dipersiapan untuk perhelatan besar negeri ini yang mendatangkan atlit-atlit dari berbagai negara, stadion GBK mestinya dirawat agar atlit luar negeri dan masyarakat di negaranya bisa melihat bahwa Indonesia punya sarana olehraga yang pantas dibanggakan. Sayang sekali ternyata beberapa bagian stadion GBK dirusak.

Panitia harus memberi sangsi kepada pelaku dan kesebelasan yang tak mampu mengendalikan penontonnya. Ada pengurus persija yang menyadari bahwa akibat perbuatan penontonya bisa saja persija dilarang bertanding di stadion GBK, atau pertandingan persija di stadion GBK tak boleh disaksikan penggemarnya, jadi lucu dan aneh pertandingan sepakbola berlangsung tanpa sorak sorai penonton dan kursi penonton yang kosong.

Persija memberi sangsi kepada jakmania?, hebat jika ini terjadi. Harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian ini, kerusakan harus segera diperbaiki, dan antisipasi mencegah kejadian ini tak berulang lagi harus dilakukan untuk pertandingan sepakbola berikutnya, agar negeri ini punya stadion bagus  dan bukan stadion rongsokan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun