Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan swasta

Saya memiliki hobby membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan

28 November 2022   11:16 Diperbarui: 28 November 2022   11:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan

Airmu adalah penantian panjang
Sejukmu adalah kegerahan kemarin

Tanah bergairah lagi
Daun daun bersemi kembali
Pepohonan bernyanyi
Keriangan
Selalu tiba
Seiring curahmu jatuh tak terbendung

Hujan
Mengguyur
Bencana adalah ekses, akibat kebodohan
dan keserakahan

Hujan
Kau adalah cinta Tuhan
Kau adalah keseimbangan itu
Kau adalah cosmos
Bukti kekuasaan Tuhan

Udara menyelinap
Di antara ruas tetes yang berbaris
Dalam keteraturan
Hembusan nya
Menggerakkan rasa nyaman

Tak terbendung
Kerinduan
Akan datangnya hujan pencerahan
Panjang masa layu
Menanti
Dalam hasrat air perubahan

Di tangan kami
Mereka berharap
Akan tiba
Kesejukan hidup
Terbalut semangat Rabbani
Terpastikan
Dalam gerak dinamis
Terbimbing rasa keadilan

Hujan..
Refleksi sebuah keadaan
Adalah tanah yang kembali bergairah
Tanah yang memberi kehidupan
Menyeimbangkan
Makhluk di atasnya

By. Dwiroso

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun