Mohon tunggu...
Dwi Rofifah
Dwi Rofifah Mohon Tunggu... Lainnya - 18130003

suka baca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Kehidupan Masyarakat Dlemer

25 Oktober 2020   10:32 Diperbarui: 25 Oktober 2020   10:34 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemi Covid 19 merupakan suatu virus yang tidak asing lagi untuk dibicarakan. Covid 19 masuk ke Indonesia pada awal maret 2020 lalu. Dikutip dari laman situs resmi kemkes.go.id tercatat pada 24 Oktober 2020 jumlah pasien positif Covid 19 sebanyak 385.980 orang, jumlah pasien sembuh sebanyak 309.219 orang dan pasien positif meninggal sebanyak 13.205 orang. Angka tersebut merupakan angka yang begitu fantastis dalam masa penyebaran covid 19 dengan rentang waktu kurang dari setahun.

Pandemi covid 19 berdampak pada berbagai aspek kehidupan masayarakat di Indonesia contohnya pada kehidupan masayarakat Dlemer. Desa dengan rata-rata bermata pencaharian sebagai petani dan perantau (migran) baik migrasi antar desa ke kota (urbanisasi) ataupun migrasi antar negara (emigrasi). Mayoritas pekerja tersebut ialah mereka yang bekerja sebagai ABK kapal asing dengan profesi yang beragam dengan masa kontrak kerja 9 bulan.

Dampaknya seperti masalah dalam perekonomian. Sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang berkurang dan adanya pengangguran masal bagi masyarakat Dlemer. Contohnya banyak pekerja ABK kapal asing yang menjadi pengangguran dadakan karena terpaksa dipulangkan dan yang akan berangkat ke kapal asing juga ditunda. 

Masa berakhir pandemi Covid 19 yang belum pasti membuat mereka menunggu dipanggil untuk bekerja. Kondisi ini mengakibatkan banyak keluarga yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya karena sumber pendapatan tidak ada. Bahkan ada yang menjual berbagai asetnya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Sedangkan pada migran desa ke kota, pandemi Covid 19 ini tidak terlalu berdampak signifikan karena saat Indonesia dengan kondisi New Normal para perantau sudah kembali ketempat kerjanya masing-masing, sehingga pendapatan masih normal akan tetapi tidak sebanyak pendapatan sebelum pandemi Covid 19.

Pandemi Covid 19 juga tidak terlalu berdampak pada masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani. Karena para petani masih tetap aktif mengelola sawahnya sehingga pendapatan masih aman untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Selain berdampak pada perekonomian masayarakat, pandemi Covid 19 juga berdampak pada kuantitas kelahiran. Banyak masayarakat Dlemer hamil dikarenakan pasangan sedang ada dirumah dalam jangka waktu yang tidak pasti dan pelaksanaan KB yang tidak berjalan dengan baik karena banyaknya isu-isu kasus positif Covid 19, sehingga banyak masyarakat yang tidak melakukan KB. 

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pada rentang bulan April sampai bulan Agustus 2020 jumlah wanita hamil di Desa Dlemer sebanyak 50 orang dengan jumlah penduduk 3.100 orang. 

Sedangkan berdasarkan data tahun 2019 jumlah wanita hamil dan melahirkan sebanyak 35 orang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan angka kelahiran/ fertilitas di desa Dlemer. Tentunya angka kelahiran ini akan berdampak pada masa yang akan datang, contohnya masalah kemiskinan dan pengangguran. 

Dikutip dari laman situs resmi BPS 2007 menyebutkan bahwa pengangguran merupakan permasalahan yang begitu kompleks karena mempengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, jika tidak segera diatasi maka dapat menimbulkan kerawanan sosial dan kemiskinan.

Pendapatan yang rendah dengan jumlah anak yang tidak sesuai dengan pendapatan yang diperoleh juga akan berdampak pada kurangnya pemenuhan gizi terhadap anak sehingga berpengaruh terhadap anak. Penduduk yang tidak berkualitas hanya akan menjadi beban bagi negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun