Mohon tunggu...
Dwi Rizky Yuliana sari
Dwi Rizky Yuliana sari Mohon Tunggu... Mahasiswi

Dwi Rizky yuliana sari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Partisipasi mahasiswa dalam pengembangan pendidikan agama Islam yang berbasis kearifan lokal

11 Maret 2025   13:58 Diperbarui: 11 Maret 2025   14:07 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengajar di desa Muara Damai memiliki kebijaksanaan lokal yang sangat kaya Ini mencerminkan dalam nilai -nilai agama, budaya,dan tradisi masyarakat. Oleh karena itu,sebagai pendidik pendidikan agama Islam sangat penting untuk mengintegrasikan nilai -nilai ini ke dalam proses pembelajaran SD Negeri 19 sembawa materi pendidikan dengan nilai -nilai lokal menggunakan pendekatan pembelajaran yang komprehensif, termasuk metode kuliah, diskusi dan pendekatan. Oleh karena itu, siswa dapat lebih mudah memahami dan menggabungkan ajaran Islam dengan budaya dan tradisi lokal mereka. Pemberdayaan masyarakat adalah langkah strategis dalam tahun, meningkatkan jumlah komunitas yang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum dan materi studi. Dalam konteks pendidikan,Islam, guru di desa Muara Damai, bekerja dengan para pemimpin agama dan komunitas untuk memastikan pembelajaran nilai -nilai dan kebijaksanaan lokal. Ada banyak manfaat menggunakan kebijaksanaan lokal pada tetapi ada tantangan untuk termasuk Perbedaan dalam kaitannya dengan nilai -nilai dan budaya agama. Oleh karena itu, komunikasi terbuka dan berkelanjutan antara guru, dan orang tua sangat penting untuk.Integrasi nilai-nilai lokal guru-guru di SD Negeri 19 sembawa secara aktif mengintegrasikan nilai-nilai lokal, seperti gotong royong dan kebersamaan, Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 19 Sembawa telah mengalami peningkatan yang signifikan berkat integrasi kearifan lokal ke dalam proses pembelajaran.Dengan menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber pembelajaran, mengaitkan pelajaran dengan aktivitas pertanian, dan melibatkan komunitas lokal, guru-guru berhasil menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik dengan budaya siswa. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun