Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika berhasil menggelar program pengabdian masyarakat bertema "Edukasi Kompos Kreatif: Inovasi Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Untuk Menciptakan Kemandirian Ekonomi Keluarga". Kegiatan yang berlangsung pada 1 Juni 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah sampah organik menjadi kompos bernilai ekonomi di lingkungan TPS Dipo Ancol, Jakarta Utara.
Dipimpin oleh Agus Angga Dinata sebagai ketua tim, kegiatan ini diikuti oleh 7 anggota tim mahasiswa yang terdiri dari Fathul Mubaricky, Ahmad Fauzi Prasetya, William Wattilete, Zidan Alfian Rizqi, Dwi Prasetyo, Muhamad Djamaludin, dan M. Farhan Burhanuddin. Program ini dilaksanakan di TPS Dipo Ancol yang berlokasi di Jl. Ancol Barat VIII RT 002 RW 01, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Pelatihan komprehensif ini memberikan edukasi mendalam tentang pentingnya pengelolaan sampah organik, teknik-teknik pengomposan sederhana menggunakan bahan rumah tangga seperti galon bekas, serta strategi pengemasan dan pemasaran produk kompos agar memiliki nilai jual. "Program ini merupakan respons terhadap permasalahan rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah organik dan terbatasnya pengetahuan terkait proses pembuatan kompos yang bernilai ekonomi," jelas Agus Angga Dinata selaku ketua tim pengabdian.
Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga menerapkan metode praktik langsung sehingga para peserta tidak hanya memahami teori tetapi juga cara operasional pembuatan kompos menggunakan alat sederhana. Masyarakat dilatih teknik pengomposan kreatif, strategi pemasaran produk kompos, dan pengelolaan usaha berbasis lingkungan. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat mampu secara mandiri memproduksi dan memasarkan kompos, sehingga turut mengurangi beban sampah di TPS sekaligus membuka peluang usaha keluarga.
Program pengabdian ini menghasilkan beberapa luaran strategis, antara lain peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat kompos, terbentuknya kelompok produsen kompos lokal, serta tersedianya produk kompos siap jual yang berkualitas. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan melalui pengisian kuesioner peserta untuk mengukur efektivitas pelatihan dan mengumpulkan masukan untuk pengembangan program berkelanjutan.
Dengan dukungan mitra TPS Dipo Ancol yang dipimpin oleh Ketua Burhan beserta tim pengelola, program ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan ekonomi kreatif berbasis pengelolaan limbah yang dapat direplikasi di wilayah lain, sekaligus berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI