Dewasa ini pengaruh globalisasi semakin tak terbendung. Teknologi komunikasi dan informasi yang terus berkembang cenderung mempengaruhi segenap bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan. Para guru dituntut untuk senantiasa bergerak dan mengembangkan kompetensinya agar bisa mengikuti perkembangan jaman.   Dulu di awal saya menjadi guru PNS (tahun 80-an) guru bersikap pasif dalam hal pengembangan diri, dalam arti guru akan melakukan pengembangan diri saat ada undangan diklat atau penataran dari pemerintah.  Terkadang kita jumpai ada seorang guru yang sama sekali tidak pernah dipanggil untuk mengikuti diklat, akibatnya jika terjadi seperti ini guru tidak akan berkembang. Pelatihan dan penataran yang kita terimapun kebanyakan bersifat teoritis, hanya sebagian kecil yang bisa kita aplikasikan dalam pengembangan KBM di kelas. Kondisi seperti ini sekarang sudah tidak bisa dipertahankan jika kita tidak ingin tertinggal. Banyak cara yang bisa ditempuh guru untuk mengembangkan kompetensinya.
Secara umum untuk pendidikan dan pelatihan saat ini mengalami beberapa pergeseran pandangan/pemikiran, antara lain:
- bergesernya pendidikan dan pelatihan dari sistem berorientasi pada guru/dosen/lembaga ke sistem yang berorientasi pada peserta diklat, bahwa peserta diklatlah yang membutuhkan peningkatan kompetensi, diklat bukan semata-mata proyek pemerintah.
- tumbuh dan makin memasyarakatnya diklat online
- semakin banyaknya pilihan sumber belajar yang tersedia.
- Munculnya kesadaran dan kebutuhan akan prinsip pendidikan sepanjang hayat (life long learning).
Pada saat ini perkembangan teknologi informasi di Indonesia semakin berkembang. Di mana saja, kapan saja, para guru dapat mengembangkan diri melalui diklat-diklat online yang diselenggarakan oleh lembaga ataupun perorangan dengan biaya yang terjangkau. Kesejahteraan guru yang meningkat, memungkinkan guru untuk mengikuti berbagai pelatihan. Salah satu diklat yang mendukung tugas guru untuk dapat menciptakan pembelajaran PAKEM di kelas adalah Diklat Online Guru Melek IT (DOGMIT) yang dikembangkan oleh Bapak Sukani. Materi diklat benar-benar sesuai dengan kebutuhan guru saat ini. Waktunya yang fleksibel bisa disesuaikan dengan kesibukan kita membuat DOGMIT sangat tepat untuk para guru. Saat ini jarak dan waktu bukanlah masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. Bagi para pembaca yang belum pernah mendengar tentang DOGMIT-nya Pak Sukani, silakan klik di sini.
Saya berkenalan dengan DOGMIT yaitu di angkatan 18.  Secara tidak sengaja saya menemukan DOGMIT saat sedang membuka facebook. Setelah mempelajarinya sejenak, saya memutuskan untuk mengikuti diklat online ini. Penyajian materi diklat yang runtut dengan bahan ajar dan video tutorial yang mudah diikuti dan dipahami, membuat siapapun bisa mengikuti diklat ini meski baru kenal komputer. Pengalaman mengikuti DOGMIT angkatan ke-18 sangat berkesan dan mempunyai dampak yang positif saat menyajikan bahan ajar kepada siswa ataupun ketika mempresentasikan sesuatu kepada orang tua murid atau kepada rekan guru. Presentasi/pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik dan siswa menjadi lebih fokus belajar. Banyak hal yang saya rasakan berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang sebelumnya, paling hebat saat itu saya hanya bisa menyajikan power point.  Dari pengalaman ini saya merasakan ada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas setelah mengikuti DOGMIT. Tentu saja dampaknya adalah peningkatan kualitas pendidikan. Semakin banyak guru yang mengikuti DOGMIT akan semakin baik pendidikan di Indonesia.
Berikut ini saya sajikan hasil karya saya dari DOGMIT 18. Silakan klik di sini. Bagi saya karya ini merupakan hal yang sangat luar biasa, karena saya benar-benar masih pemula waktu itu, baru kenal komputer.Â
