Mohon tunggu...
Dwi Lindah Permatasari
Dwi Lindah Permatasari Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Love writing and you

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kebaikan Tanpa Suara

8 Agustus 2022   10:46 Diperbarui: 8 Agustus 2022   10:52 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konsep memberi untuk sebuah kebaikan (sumber foto: freepik.com/rawpixel.com)

Berbeda denganku, Ibu selalu menyiapkan uang recehan Rp2.000 untuk diberikan kepada orang-orang tersebut. Sebelumnya, aku tidak pernah menyadari hal ini karena posisiku sebagai yang nyetir motor jadi tidak bisa melihat apa yang dilakukan ibuku. Beliau hanya suka memintaku untuk memelankan laju motor ketika melewati relawan tersebut.

Setelah kuperhatikan lagi, ternyata ibu memberikan uang itu untuk relawan yang membantu kami menyebrang jalan.

Aku juga menemukan ada wajah bahagia ketika relawan tersebut menerima pemberian ibuku. Disini aku menyadari, mungkin menurutku uang Rp2.000 itu tidak seberapa. Namun untuk orang lain bisa saja uang tersebut menjadi sangat berarti.

Sampai suatu ketika, ibuku lupa tidak membawa cukup uang untuk bisa dibagikan sehingga ibuku bertanya padaku apakah aku bawa uang atau tidak. Dan kebetulan aku sedang tidak membawa uang cash. Kemudian ibuku berterus terang menjelaskan keinginannya, "Uangnya buat dikasihkan ke bapak-bapak yang suka bantu nyebrang jalan, Kak. Kasian mereka."

Selain mengantarkan ibuku untuk check up di rumah sakit, di lain hari terkadang aku juga harus mengambil obat di apotek rumah sakit tersebut. Aku sering mengeluh kepada ibuku ketika aku harus membayar uang parkir padahal aku memarkirkan motorku hanya sebentar saja dan si pemilik tempat parkir juga tidak membantuku untuk menyebrang jalan.

Menurutku, hal ini tidak sebanding dengan apa yang aku bayarkan. Dan ternyata tanggapan ibuku justru berbeda. Beliau berkata, "Kalau kamu tidak mendapatkan apa yang kamu harapkan, kamu bisa menganggapnya sebagai amal. Uang kecil yang kamu berikan tidak akan mengecilkan arti kebaikan."

Kejadian tersebut memberikan insight baru untukku. Aku jadi menyadari bahwa saat kita memberikan sesuatu, kita harus memberikannya secara ikhlas tanpa mengharap imbalan. Kebaikan kecil akan tetap berwujud kebaikan.

Ketika orang lain menginginkan balasan baik atas apa yang diberikan, kita punya pilihan untuk tidak menuntut balasan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun