Mohon tunggu...
dwiky putro
dwiky putro Mohon Tunggu... Ilmuwan - mahasiswa gabut

mahasiswa gabut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN Covid-19 UNS Mengabdi di Kampung Halaman

20 September 2020   10:32 Diperbarui: 20 September 2020   10:39 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KLATEN-Sejak akhir tahun 2019 hingga kini dunia diserang oleh sebuah penyakit yang disebut Corona Virus Disease( Covid-19 ) yang disebabkan oleh virus yang bernama Sars Cov 2. Virus ini pertama kali muncul di kota Wuhan, China, yang kemudian Virus ini menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia dan akhirnya ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO ( World Health Organization ).

Virus Covid-19 ini merupakan pandemi yang berbahaya bagi manusia karena menyerang sistem pernafasan dan beresiko terhadap kematian. Hal paling berbahaya dari Covid-19 adalah tingkat penyebaranya yang begitu tinggi karena menyebar human to human. Pada tanggal 7 juli 2020 saja sebanyak 11,5 juta manusia terjangkit oleh virus corona dan di indonesia sendiri terdapat 66.226 positif corona dengan 30.785 orang sembuh dan 3.309 meninggal dunia tentu ini bukan angka yang kecil.

Klaten merupakan salah satu kabupaten di indonesia yang terkena corona. Dilansir dari website awasicorona.klatenkab.go.id terdpat 14 orang yang positif corona 45 sembuh 481 orang tanpa gejala dan 8 pasien dalam pengawasan. Kasus di klaten terus meningkat seiring berjalanya waktu. Dalam rangka berkontribusi nyata kepada masyarakat dan memutus penyebaran Covid-19 saya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret, Dwiky Putro Priyambodo melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata(KKN) Covid-19  di Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. 

Mahasiswa yang biasa dipanggil Dwiky ini melaksanakan kegiatan KKN program ketahanan pangan pada situasi Covid-19 dan normal baru yang di dampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prof.Dr.Ir.Sudibya.Ms selama 45 hari terhitung dari tanggal 15 Mei sampai dengan 30 Juni 2020

Saya melihat bahwa selain penyebaran Covid-19 yang begitu masif juga terdapat masalah lain yakni ketahanan pangan di masyarakat yang rentan di era Covid-19 dan new normal terlebih untuk masyarakat miskin dan daerah yang tertinggal. Hal ini juga diperparah dengan banyaknya masyarakat yang dirumahkan akibat perekonomian yang lesu dikarenakan PSBB dan KLB. 

Saya membuat sebuah percontohan budidaya lele sebagai langkah nyata dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan khususnya protein. Selain iitu Dwiky juga memperkenalkan tumbuhan azzola mychropyla yang bisa digunakan untuk pengganti pellet pabrikan yang harganya telampau mahal . dengan begitu masyarakat bisa beternak lele tanpa mengkhawatirkan biaya produksi yang malah membebani.

Selain bergerak dalam ketahanan pangan saya juga aktif memberikan supporting pemahaman masyarakat. Yakni pemberian informasi mengenai update pasien positif Corona kemudian perkembangan terbaru dan sosialisasi daring lainya yang tidak mengumpulkan masa. Saya terjun ke masyarakat sebagai relawan tanggap Covid-19 di Dukuh Cabeyan, Desa Mlese, Kecamatan Cawas. 

Pada bulan Maret sampai dengan Mei saya aktif dalam kegiatan pengawasan masyarakat yang keluar masuk di Dukuh Cabeyan dan aktif dalam kegiatan penyemprotan desinfektan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19.

Kesimpulan yang saya berikan yakni harapan kegiatan yang telah ia lakukan sekurang kurangnya dapat membantu masyarakat dalam hal ketahanan pangan dan juga dapat memberikan pemahaman masyarakat seputar virus Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun