Mohon tunggu...
Dwi Klik Santosa
Dwi Klik Santosa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis Dongeng Nusantara dan Menulis Apa Saja demi Memanja Kecintaan kepada Hidup yang Damai dan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pemilu Tanpa Kisruh, Realistiskah?

30 September 2023   13:04 Diperbarui: 1 Oktober 2023   08:15 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Proses pelipatan surat suara pemilu. (Foto: KOMPAS/RADITYA HELABUMI) 

Jika melongok kedekatan dari ketiga capres saat kini, bisakah menjadi jaminan Pilpres 2024 nanti berjalan wajar dan tidak ada keributan? 

Meski pendukung dari ketiga capres terlibat saling serang di medsos, tetapi apakah peristiwa itu menunjukkan suasana batiniah ketiga capres yang sebenarnya juga saling serang? 

Setidaknya hingga hari ini, antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan bersikap baik dan mesra antara satu sama lain. 

Entahlah nanti jika mendekati coblosan. Biasanya mereka akan saling serang satu sama lain. Sehingga akan memicu emosi para pendukung masing-masing untuk  memanasi keadaan dan melakukan juga aksi saling serang yang seru dan akut. 

Asal saling serangnya masih dalam koridor yang wajar, tidak memakai praktik-praktik semisal peristiwa operasi plastik atau drama oplas yang dilakukan Ratna Sarumpaet menjelang Pilpres 2019 dan juga sentimen agama yang terjadi pada Pilkada DKI 2018, tentunya tidak akan menimbulkan kekisruhan yang membangkitkan emosi dan menggosongkan hati. 

Begitu juga dengan adanya pihak atau tokoh yang memprovokasi dengan melontarkan kecurigaan yang menjurus hoax, bahwa Pemilu nanti sudah direkayasa sedemikian rupa sehingga sebenarnya sudah diketahui siapa bakal pemenangnya. 

Jika tidak ada praktik-praktik picik, culas dan nggege mangsa atau sok tahu yang tak berdasar atawa tanpa bukti jelas seperti itu kiranya akan baik-baik saja proses Pemilu nanti. Siapa pun menjadi pemenangnya. 

Proses demokratisasi di negeri ini memang unik. Senantiasa mempresentasikan dan menyajikan peristiwa-peristiwa baru yang unik dan vulgar bahkan. Tentunya hal-hal yang buruk dan membahayakan bagi kebaikan bangsa ini, jangan sampai diulangi dan berulang lagi. 

Mari berharap, semua berpikir dewasa. Ikut memberi andil membuat kedamaian dan kelancaran pesta demokrasi itu. Siapapun yang menang dan menjadi presiden tetap kita dukung sebagai pemimpin baru, sebagaimana pun pola dan gayanya dalam memimpin. 

Jika nanti dalam kepemimpinannya tidak bagus menurut fakta dan akal sehat kita, toh kita bisa saja jadi oposisi untuk mengingatkan. Asal semua berada dalam kondisional yang objektif dan faktual, tentunya semua akan baik-baik saja dan kondusif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun