Mohon tunggu...
Dwi Kartikawati
Dwi Kartikawati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penulis adalah seorang istri, memiliki dengan dua malaikat kecil yang selalu menginspirasi, dan seorang yang berusaha mengabdi pada suami, keluarga, anak didik dan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengaca Diri,Sulit?

9 Januari 2011   14:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:47 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ketika kita bercermin atau berkaca ke cermin maka akan tampak diri kita yang sama dengan kita sendiri.Perbedaannya hanyalah apakah kaca itu cembung,cekung dll.Begitu mudah kan ya mengaca di depan cermin,bahkan terkadang kita tersenyum,berlenggak lenggok karena kepuasan kita akan tampilan diri kita,kita akan cemberut ketika ada satu jerawat sekalipun nempel di wajah kita.Kita kemudian berpikir keras untuk mencari obat jerawat sehingga kulit kita akan mulus dan kinclong.Apabila dicermati lebih dalam,mengapa kita berkaca pada penampilan kita begitu mudahnya dan kemudian dengan cepat pula kita koreksi diri.Seandainya kita bisa atau mudah berkaca dalam arti yang lebih dalam lagi,yaitu berkaca mengaca diri kita lebih pada sikap dan perilaku kita maka alangkah indahnya dunia ini.Karena tentunya kita akan menampilkan sikap dan perilaku kita sebaik baiknya dan akan segera mengkoreksi sikap dan perilaku kita yang tidak semestinya.Tetapi ternyata kalau kita terapkan maka tak semudah membalik telapak tangan.Tidak usah membandingkan dengan sikap atau perilaku para elit politik,para pesohor atau siapapun,bahkan yang lebih ironis sekarang betapa mudahnya orang mengingkari apa yang pernah diucapkan,budaya korupsi yang sudah membudaya(katanya bahkan sudah jadi borok),begitu mudahnya kita masuk ke lubang kesalahan yang sama,dan lain sebagainya.Ternyata kita sendiri juga membutuhkan daya upaya luarbiasa untuk mengaca diri.Yaitu mengaca diri kita mengkoreksi diri kita.Terkadang kita tidak rela kalau "mengakui bahwa kitalah yang salah bukan kamu atau siapapun",terkadang kita tidak rela"bahwa orang lain lebih dari kita",bahkan yang lebih miris kita merasa "sudah mengaca diri dan kita sudah pasti baik tampilan di kaca tersebut.Jadi rasanya perlu kita mulai merevitalisasi diri kita sendiri dengan mengaca diri dan dengan legowo mengakui segala kekurangan dan tidak pula takabur mengakui kelebihan kita..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun