Mohon tunggu...
Dwi Husna Maulida
Dwi Husna Maulida Mohon Tunggu... Guru

Guru Baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penilaian Kurikulum 2013 di SD

8 Juli 2023   11:50 Diperbarui: 8 Juli 2023   12:04 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2013. Rencana studi ini menggantikan rencana studi satuan studi (KTSP) yang sebelumnya digunakan. Evaluasi kurikulum 2013 berperan penting dalam memastikan efektifitas dan keberhasilan implementasi kurikulum ini di Sekolah Dasar (SD). 

Artikel ini menjelaskan tentang pentingnya asesmen dalam kurikulum 2013 sekolah dasar, metode asesmen yang digunakan, tantangan dan kesimpulan yang dapat ditarik. Pentingnya penilaian dalam kurikulum sekolah dasar (2013) Penilaian dalam kurikulum sekolah dasar (2013) memiliki beberapa tujuan penting. Pertama, asesmen digunakan untuk memantau dan mengukur kinerja kompetensi siswa. 

Dengan penilaian ini, guru dapat menilai sejauh mana siswa telah mencapai persyaratan kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian juga memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan belajar mereka sehingga mereka dapat meningkatkan dan meningkatkan keterampilan mereka. Kedua, penilaian digunakan untuk menginformasikan keputusan tentang pembelajaran. 

Hasil penilaian menginformasikan kepada guru, orang tua, dan lembaga pendidikan tentang kekuatan dan kelemahan siswa sehingga mereka dapat mengadopsi pendekatan yang tepat untuk membantu siswa mencapai hasil yang optimal. Evaluasi juga membantu guru mengevaluasi keefektifan metode pengajaran yang mereka gunakan dan, jika perlu, membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran. 

Metode penilaian dalam kurikulum sekolah dasar (2013) Pendekatan yang komprehensif dan serbaguna digunakan dalam penilaian kurikulum sekolah dasar tahun 2013. Metode penilaian meliputi penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif dilakukan secara terus menerus sepanjang proses pembelajaran dan tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Guru menggunakan berbagai alat penilaian seperti tes, tugas, proyek dan observasi kelas untuk mengumpulkan data yang diperlukan. 

Penilaian sumatif dilakukan pada  periode waktu tertentu, seperti pada akhir semester atau tahun akademik, dan bertujuan untuk memberikan gambaran prestasi belajar siswa secara keseluruhan. Selain itu,  dalam evaluasi kurikulum SD tahun 2013  juga ditekankan pada penilaian autentik, di mana siswa memiliki kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam konteks kehidupan nyata. Penilaian dilakukan melalui proyek, tugas atau situasi  nyata. 

Dengan demikian, penilaian autentik mendorong pembelajaran yang relevan dan kontekstual serta meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa. Tantangan Evaluasi Kurikulum 2013 di SD Evaluasi kurikulum 2013 di SD juga menghadapi beberapa tantangan. Pertama,  sumber daya yang memadai seperti waktu, tenaga dan fasilitas diperlukan untuk melakukan evaluasi yang efektif. Banyak guru merasa kewalahan dengan tuntutan penilaian yang berat dan merasa sulit untuk mengalokasikan waktu yang cukup untuk memberikan umpan balik yang komprehensif kepada siswa. 

Tantangan lainnya adalah evaluasi yang adil dan objektif. Guru harus memastikan bahwa penilaian yang diberikannya tidak hanya berdasarkan aspek kognitif, tetapi juga mencakup aspek afektif dan psikomotorik. Hal ini membutuhkan metode penilaian yang komprehensif dan serba guna untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang kemampuan siswa. Evaluasi kesimpulan kurikulum sekolah dasar (2013) memainkan peran penting dalam memastikan keberhasilan implementasi kurikulum tersebut. 

Penilaian memberikan informasi tentang pencapaian siswa, menginformasikan keputusan belajar, dan mendorong peningkatan pembelajaran. Penilaian formatif, sumatif dan otentik digunakan sebagai metode penilaian. Namun, tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan penilaian yang adil masih menjadi perhatian dalam pelaksanaan penilaian keberlanjutan. Dengan mengatasi tantangan tersebut dan terus mengembangkan praktik penilaian, diharapkan Kurikulum 2013  SD dapat memberikan manfaat yang optimal bagi peserta didik dan sistem pendidikan secara keseluruhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun