*BULAN BERSAMBUT PUNDUKNYA*
salah seorang kawan datang membuyarkan segala pola-pola yang tak harus kufikirkan, dengan gaya so asik lingkup pertemanan seperti kehidupan banyak orang, ia dengan mudah mengatakan ingin pergi bertemankan aku, yah apa boleh buat, bosan tak kunjung pergi, lebih baik aku yang meninggalkan sarang. Akupun menyetujui ajakan yang tak ku tahu tujunya.
Bernaikkan mesin kuda beroda dua buatan jepang katanya, entah benar atau tidak pengetahuanku sungguh tak ada apa apanya. Melewati arak-arakan sawah, yang sedang dibajak oleh kerbau secara sporadis akhirnya kami sampai pada lokasi yang dituju, ia mengajakku ke salah satu tempat makan di kecamatan sebrang. Apa-apaan ini! ku kira akan dibawanya aku ke tempat ala ala anak remaja yang bermain di seliweran cerita harian watsap, ternyata hanya makan baso di sogo.
Ya walau tak kenal rugi pula, toh memang ini salah satu makanan favoritku dulu, kala masih di sekolah tahap empat. Dipesankannya aku semangkuk baso dan sebotol teh manis disamping mangkuknya
"aku yang bayar" ujar kawanku yang malas ku sebutkan namanya, karna sudah ku bilang sejak awal ini hanya ceritaku, ingat!! Ini kisahku tak ada yang masuk selain ia yang ku mau!!
Selesailah kami makan dengan beberapa candaan pertemanan yang sering disenandungkan banyak ikatan, tertawa cekikian saat melihat yang sebenranya tak lucu tapi apa boleh buat demi mempermanis ikatan, bolehlah kita merenggangkan otot otot wajah.
Hendaknya kami kembali pulang ketempat asal dan Ah Tuhan!! Inikah cara yang ingin kau siarkan? Ia dia, tak mungkin salah mataku ini melihat, salah seorang pria menghampiri ku, oh bukan bukan temanku tepatnya, bersalaman dan sedikit melempar senyum yang alakadar istimewanya buatku,
"eh yan, mau ke mana sampean?"
"ini baso, laper aku"
"oh"
"Hey ini temanmu? siapa namanya, kita satu sekolah bukan? Aku Riyan"