Pembelajaran yang utama jika mengikuti debat di medsos, tetaplah menjadi diri sendiri, kalau perlu netral atau masa bodoh terhadap "setting konflik". Kalau menurut saya hal yang buruk dari "konflik settingan" itu dibuang saja, anggap saja sebuah pengalaman gelap yang tidak perlu dibawa dalam lingkup dunia nyata. Membiasakan diri tetap menjadi manusia sosial yang selalu menghargai perbedaan, selalu membuka diri terhadap teman yang ternyata di dunia medsos adalah musuh ideologis, musuh politis, musuh "keyakinan".
Yang maya dan nyata memang beda. Jadi tidak perlu menjadi bodoh hanya karena pengaruh berita hoaks, jurnalisme provokatif. Upaya menggiring seseorang untuk saling membenci hanya karena beda pendapat, beda pilihan politik, atau beda sudut pandang dalam masalah keyakinan adalah pemikiran sempit. Percayalah di dunia nyata, manusia seterpuruk dan segagal apapun jika masih memakai akal dan hati nurani masih bisa bangkit. Masih banyak orang baik di sekitar kita, masih banyak orang yang tidak gampang putus asa karena kegagalan meskipun banyak kata-kata provokatif di medsos yang berusaha mendowngrade mental kita, You will get what you're fighting for Karena usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI