Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

"Nusantara" Nama IKN Berbau Jawanisasi?

22 Januari 2022   07:21 Diperbarui: 22 Januari 2022   07:24 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lokasi transmigrasi yang banyak dihuni dari orang-orang jawa yang pindah ke lain pulau (bengkulu.antaranews.com)
lokasi transmigrasi yang banyak dihuni dari orang-orang jawa yang pindah ke lain pulau (bengkulu.antaranews.com)

Pada dasarnya banyak orang Jawa yang ulet hingga bisa maju dalam hal pertanian sebaliknya penduduk asli di sebuah pulau masih mengolah tanah ada dengan cara berpindah-pindah tempat, masih tradisional dan kurang produktif. 

Banyak orang jawa kreatif memanfaatkan sumber daya alam untuk produksi pangan dan kerajinan. Di Pulau-pulau besar bahkan ada daerah yang pengaruh Jawanya kuat dan mempunyai kampung yang disebut kampung Jawa.

Kalimantan pulau besar banyak pendatang, petani dan pengusaha berasal dari Jawa bahkan di jajaran ASN nyapun berasal dari Jawa. Banyak guru guru menyebar ke setiap pulau di Indonesia berasal dari Jawa dan boleh dikatakan apapun pergerakan ekonomi Indonesia orang Jawa mempunyai peranan.

Mungkin itulah bagi penduduk asli ada yang merasa pengaruh Jawa amat besar sehingga terkesan muncul istilah Jawasentris. Apakah itu berpengaruh pada persatuan dan kesatuan bangsa? Mungkin ada selentingan isu dari penduduk asli untuk mengurangi pengaruh jawa. Namun nyatanya susah karena hampir setiap bidang yang menguasai hajad hidup orang banyak di Indonesia selalu ada orang jawanya. 

Di Lampung misalnya pengaruh jawanya amat kuat, di Sumatera Utara bahkan ada daerah khusus yang penduduknya bisa dikatakan pujakusuma, Putra Jawa Kelahiran Sumatra. 

Mereka bisa berbahasa Jawa, dan kesehariannya ngomong bahasa Jawa dan kadang banyak orang batak yang akhirnya fasih bahasa Jawa.

Sekarang polemik Jawanisasi pada penamaan Ibu Kota Negara yang berada di Penajam Kalimantan Timur tampaknya menjadi gorengan orang-orang politik. 

Mereka yang tidak setuju nama Nusantara terus menghembuskan isu yang bisa saja membuat perpecahan. Ada sementara partai oposan yang gigih menentang perpindahan ibu kota dari Jawa Ke Kalimantan, dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Kalau saya ditanya setujukah penamaan Nusantara, secara obyektif saya berpendapat kalau Nusantara bisa diperluas dengan penamaan Indonesia, rasanya lebih cocok nama Nusantara sebab Indonesia ini terdiri dari ribuan pulau. Nusa antara. Seperti tertuang di sebuah istilah Jawa Kuno. Tapi menghormati keputusan pemerintah tentang penamaan Nusantara, bila sudah diputuskan final maka mau tidak mau setuju.

Saya merasa bahwa setiap orang punya ide, pendapat dan isi pikiran yang berbeda. Kalaupun terjadi voting tentang nama dengan berbagai alasannya, titik temunya tetap susah menyenangkan semua pihak. Kalau ada polemik jawanisasi itu adalah bagian dari dinamika demokrasi. 

Tidak akan pernah terpuaskan manusia Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, banyak, ras, suku bangsa. Semboyan Binneka Tunggal Ika dalam menyatupadukan masyarakat yang beragam dan saat ini secara bersatu dalam negara kesatuan Republik Indonesia adalah luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun