Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

Metaverse, Guru, dan Terobosan Pendidikan Masa Depan

27 Desember 2021   15:07 Diperbarui: 6 April 2022   08:56 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dunia Metaverse. (sumber: Digital Trends via kompas.com)

Itu masih teknologi sederhana, ada aplikasi yang lebih canggih lagi dimana dengan duduk diruangan yang mempunyai dilengkapi green screen, kita bisa berinteraksi layaknya di kelas normal. Siswa mengelilingi gurunya padahal mereka masing- masing menghadap gawai atau perangkat komputer masing-masing.

Itulah kecanggihan yang diperkenalkan dalam dunia pendidikan. Seandainya pendidikan nanti menggunakan teknologi canggih, gedung bagus, parkir luas, rasanya tidak diperlukan, yang diperlukan hanyalah laptop yang ram dan memori serta perangkatnya mendukung teknologi 3 Dimensi. Tidak harus pergi ke luar negeri, cukup di rumah dan kamar yang mendukung manusia terhubung dengan dunia virtual.

Guru cukup belajar membuat media pembelajaran lewat aplikasi AR, menciptakan ruangan virtual yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi layaknya di kelas biasa. Masalah layar, audio sudah tersedia, syaratnya lagi-lagi teknologi canggih yang mendukung lancarnya Virtual Reality.

Sejak pandemi rasanya dunia pendidikan seperti berlari. Dulu HP itu dilarang dibawa ke ruang kelas, kini hanya dalam hitungan tahun HP itu menjadi perangkat wajib. 

Hampir semua anak sekolah mau tidak mau menyediakan dana untuk membeli HP yang paling tidak sudah ber ram tinggi, mampu berinteraksi lewat zoom, tersedia drive, mesin penyimpan digital, tidak perlu lagi disimpan di harddisk, alat penyimpan data. 

Semuanya sudah terkoneksi di google, dengan ruangan- ruangan bermemori besar seperti google side, drive. Tidak harus memenuhi laptop dengan simpanan yang menghabiskan kapasitas ram dan memori. 

Dulu manusia selalu sibuk untuk mencari flash disk, atau copy paste RPP, perangkat Admin, namun sekarang cukup menyimpannya di google side, linktree dan sebagainya. 

Canggih. Itu belum apa- apa. Para siswa sekarang jauh lebih canggih, sudah mampu membuat game- game interaktif, membuat animasi, mengelola dan membuat aplikasi sendiri untuk mempermudah pembelajaran.

Kalau dulu setiap siswa harus mendengarkan ceramah guru, sekarang isi ceramah itu sudah ada semuanya di mesin pencari, bahkan untuk hal-hal yang berbau praktek Youtube, sudah mampu memberi langkah- langkah praktis bagaimana membuat misalnya cara menggambar wajah, cara mudah menggambar perspektif dengan aplikasi- aplikasi yang mempermudah pemahaman. 

Lalu guru berperan apa? Guru yang utama adalah motivator, pengingat, peniup peluit bagi siswa yang tampak masa bodoh, atau terlalu kebablasan dan penggunaan teknologi canggih.

Bicara tentang metaverse, dunia pendidikan tentulah akan selalu mengikuti perkembangan zaman, kalau pada akhirnya pembelajaran semakin memungkinkan untuk melakukan pendekatan melalui interaksi virtual rasanya mau tidak mau institusi pendidikan harus siap menyediakan segala perangkatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun