Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bincang Bathin Penulis, Kompasiana dan Refleksi Akhir Tahun

18 Desember 2021   08:28 Diperbarui: 18 Desember 2021   08:38 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pembelajaran selama pandemi Covid 19(dokpri)
pembelajaran selama pandemi Covid 19(dokpri)

Beryukur dengan bantuan dokter, perawat dan teman-teman yang selalu mensuport, bisa menjalaninya hingga dinyatakan negatif pada akhir bulan Maret, setelah itu saya masih harus melakukan pemulihan, karena sistem tubuh rasanya tidak lagi sama. Nafas masih sering tersengal ketika menjalani kegiatan fisik yang cukup berat. Pada saat di rumah sakit refleksi bathin saya saya salurkan dengan menulis di gawai dan menggambar lewat buku gambar yang sengaja saya bawa untuk mendongkrak imun saya. Saya tidak ingin larut dalam ketakutan- ketakutan akibat ulah virus yang menelan ribuan korban dan membuat penuh makam- makam. Berita- berita sedih terus susul menyusul sampai bulan Juli 2021, Doa dan bantuan dan santunan terus mewarnai lingkungan tempat tinggal. Isolasi mandiri, suara-suara ambulan terus hadir, sebentar- sebentar muncul berita menyedihkan yang datang baik yang datang dari teman sekerja maupun kerabat yang ada di sekitar Jakarta maupun yang ada di kampung halaman. Tokoh- tokoh terkenal, artis dan pejabat publik bertumbangan.

Air mata kesedihan, suasana pilu dan haru selalu membayangi kehidupan di tahun 2021. Suasana melandai mendekati bulan Oktober dan November, tapi isu menakutkan datang lagi ketika muncul varian baru omicron. Oh, sampai kapan penderitaan manusia berakhir. Eropa yang sudah merasa senang bisa menyaksikan pertandingan bola secara langsung harus waspada lagi dengan perkembangan terbaru dengan banyaknya klub dan pemain yang terpapar covid.

Pemerintah mulai melonggarkan PPKM setelah vaksinasi begitu gencar dilakukan dan terus merambah ke daerah- daerah terpencil.Yayasan tempat saya mengajar mulai menerapkan pembelajaran PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas), namun bukan termasuk pelajaran saya yaitu seni budaya. Saya sampai akhir tahun masih melakukan pembelajaran PJJ sampai entah kapan.

Itulah sekilas lintas ingatan saya di tahun 2021 ini. Rasanya kalau sudah sampai pertengahan Desember begitu cepat waktu berlalu. Kalau ingatan saya pendek saya bisa melihat lembaran peristiwa itu dari apa yang saya tulis di Kompasiana, itulah gunanya menulis, karena memperpanjang memori atas peristiwa-peristiwa yang terjadi dari awal tahun sampai menjelang tutup tahun. Satu yang harus selalu diucapkan bersyukur pada Tuhan karena sampai hari ini masih diberi nafas kehidupan.

Sebetulnya kalau ditulis masih  banyak hal  yang bisa diungkap namun pelan-pelanlah, pembaca pasti tidak akan memaksa untuk terburu-buru. Di Kompasiana inilah para penulis begitu leluasa bisa mengungkapkan perasaan meskipun tetap ada rambu-rambu dan batas-batas yang dimengerti kompasianer agar tidak kena semprit admin. Kalau di televisi ada istilah kalaidoskop mengingat peristiwa yang terjadi selalu satu tahun. Karena ingatan pendek jika anda ingin melihat detilnya maka coba saja membuka tulisan perbulan. Karena di sana peristiwa aktual sering diulas. Salam literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun