Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tentang Waktu yang Pas untuk Menulis

12 Juli 2021   21:58 Diperbarui: 12 Juli 2021   22:04 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada kepastian tentang waktu yang pas untuk menulis. Setiap orang bisa berbeda - beda tergantung apakah pekerjaan menulis itu pekerjaan utama atau sampingan. Yang pas buat yang berprofesi menulis itu bisa saja pagi hari, menjelang atau setelah subuh, bisa juga pagi hari setelah makan dan mencari tempat tenang untuk bisa menulis.

Seorang guru yang biasa mengajar dari pagi hingga sore bisa jadi punya waktu  luang menulis saat subuh atau malah sore hari. 

Kadang ketika tidak ada jadwal mengajar guru mempunyai kesempatan menulis kalau tidak sedang disibukkan dengan pekerjaan administrasi, pelatihan atau tengah rapat. Jadi kalau bicara tentang waktu yang tepat untuk menulis jawabannya tidak tentu.

Tapi sebagai orang yang berpengalaman menulis cukup lama saya merasakan menulis pagi selepas subuh, ketika matahari belum muncul dan belum ada gangguan entah pekerjaan, keluarga atau pekerjaan rumah tangga yang menyita waktu.

Ide bisa cepat datang dan mengalir cepat ketika otak masih segar, apalagi waktu tidur cukup, sehingga bisa bangun dan membuka laptop dan menulis apa saja yang muncul dalam otak.

Kalau menulis cerpen dan menulis novel saya bisa sharing bahwa menulis pagi hari itu mempermudah ide datang dan cerita bisa ditulis dengan lancar karena belum banyak gangguan. 

Maka sekiranya anda penulis suka menulis cerpen atau menulis menurut hemat penulis yang paling tepat adalah pagi hari. Sediakan waktu satu sampai dua jam untuk menuliskan ide. Tulis saja bab demi bab dari sinopsis dan outline yang telah ditulis sebelumnya.

Tulis saja sampai selesai ide - ide yang muncul, setelah itu disimpan dan ditinggal untuk melakukan aktivitas lain, baru setelah mengendap cukup lama cerpen atau novel itu diteliti kembali apakah ada kesalahan kata, typo ataupun banyaknya kata yang diulang-ulang. 

Tahap editing itu penting untuk melihat apakah novel yang akan dipublikasikan di platform novel atau disimpan sebagai draft itu layak baca. Anggap saja anda menempatkan diri sebagai pembaca untuk mengukur apakah menarik cerita tadi atau harus direvisi supaya enak diikuti.

Sebetulnya bagi penulis profesional waktu itu fleksibel, tetapi setiap hari harus punya target sehingga, tidak tertunda karena kalau ditunda maka jalan rejeki sebagai penulis profesional terhambat. Dengan menetapkan target maka penulis profesional mempunyai kepastian pendapatan karena bekerja dengan target dan tidak harus menunggu mood atau ilham.

Seorang penulis profesional pastinya tidak mengenal writer's block. Sebab jika menulis tergantung pada munculnya ide, suka- suka pintu rejeki semakin tertutup. 

Untuk penulis amatir yang hanya menulis karena hobi, tidak menggantungkan pendapatan dari menulis sekedar menyalurkan perasaan, atau hanya untuk mengisi waktu luang lain perkara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun