Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Anda Tipe Menulis karena Kebiasaan atau Dipaksa Keadaan?

17 Mei 2021   09:07 Diperbarui: 17 Mei 2021   11:21 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis dan Kebiasaan (pixabay.com)

Dari kebiasaan membaca saya sedikit - sedikit berhasrat untuk menulis, mula - mula hanya menulis ungkapan hati, ketika merasa jatuh cinta pada seseorang semasa SMA, dari situ kebiasaan menulis berlanjut dengan menuliskan di buku. Anggap saja seperti diari. Di akhir - akhir kuliah saya iseng mengirimkan tulisan di surat Pembaca entah, yang cukup banyak dimuat adalah ketika di Bernas. 

Pernah suatu ketika saya menulis tentang jalan rusak di Kecamatan saya di Sawangan Magelang, Surat Pembaca itu dimuat dan mungkin dibaca pejabat dan mungkin kebetulan sehari setelah tulisan saya dimuat jalan itu diperbaiki, itulah pengalaman awal menulis dan dipublikasikan.

Banyak Yang Hanya Karena Tuntutan Pekerjaan dan Tugas 

Banyak teman - teman saya dulu dan sampai sekarang yang menulis karena paksaan, Paksaan karena kebiasaan menulis lebih karena tugas dan pekerjaan. Sekedar memenuhi tuntutan dari pekerjaan. 

Ketika kuliah teman - teman terpaksa menulis karena ada tugas, paper, karya tulis dan skripsi, setelah selesai kuliah kebiasaan menulis ditinggalkan karena bukan passion mereka. 

Sedangkan saya menulis lebih karena kebiasaan. Kalau ada masalah larinya ke menulis, kalau ada persoalan berat yang membuat beban pikiran saya pecahkan dengan menulis, akhirnya menjadi kebiasaan yang susah ditinggalkan.

Spontanitas Menulis Terbangun karena Kebiasaan

Sekarang beruntung dengan adanya platform blog saya bisa menyalurkan kebiasaan menulis itu hingga terkumpul ribuan karya, jadi kalau menulis lebih dari 500 kata bisa dilakukan sekali duduk itu karena kebiasaan bukan paksaan. Bahkan jika tidak menulis rasanya ada yang aneh, seperti BAB kalau belum keluar belum nyaman menjalani aktivitas keseharian.

Pengalaman menulis seperti ini pasti dialami oleh para penulis di sini. Saya hanya membagi pengalaman hidup. Ada yang sukses dan akhirnya kebiasaan menulis menjadi pekerjaan utama. Memproklamirkan diri sebagai penulis murni, total dan profesional sedangkan saya masih belum berani menjadikan hobi menulis sebagai pekerjaan utama.

Menulis Sebagai Hobi atau Profesi?

Mungkin suatu hobi saya menulis bisa menjadi ladang pekerjaan, namun saat ini kebiasaan menulis saya lebih sebagai hobi yang memberi tambahan aktifitas, syukur - syukur bisa menambah pendapatan, dan menambah relasi pertemanan, bisa saling berdiskusi dengan para penulis dan pegiat literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun