Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Antara Politik, Seni Budaya dan Fiksi dalam Jagad Penulisanku

30 Maret 2020   21:21 Diperbarui: 30 Maret 2020   21:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:Doug Chayka/thenation.com

Padahal ketika menulis politik, saya tidak sekedar menulis dengan sudut pandang pro dan kontra. Saya akan selalu menarik kesimpulan dari tulisan yang bertema politik. Misalnya mengkritikpun saya akan selalu menggunakan bahasa senetral mungkin agar tidak muncul persepsi saya menulis sebagai Buzzer, sebagai penulis yang hanya ingin masalah negara menjadi ramai.

Beda ketika saya menulis fiksi, entah puisi, cerpen, ataupun drama maupun novel. Di Dunia fiksi saya bisa menjadi manusia jahat, manusia brengsek, manusia sempurna yang bisa terbang dan menggunakan aji kesaktian. 

Saya berimajinasi seolah hidup di suatu masa dengan kejadian- kejadian yang direkayasa. Tidak harus nyata karena dalam tulisan fiksi saya hanya ingin menggambarkan imajinasi saya dalam sebuah karya sastra. Bisa jadi cerpen itu adalah kisah nyata, tetapi sudah diberi sentuhan khusus sehingga tokohnya bisa dibuat beda, dengan ending atau hasil akhir yang sukar tertebak.

Fiksi adalah sebuah dunia imajinasi. Demikian luas imajinasi sehingga kadang tidak harus persis dengan dunia nyata. Tetapi tulisan fiksi bagi saya adalah refleksi dari pengamatan, dunia alam bawah sadar yang sebenarnya muncul dari kejadian -- kejadian nyata di seputar lingkungan saya hidup. Atau kadang saya ingin membahagiakan diri dengan cerita dramatis dari kisah kehidupan yang sebenarnya berbeda 180 derajat dengan kenyataan. 

Saya bisa menjadi orang cerewet dan menyukai petualangan padahal aslinya saya pendiam dan tidak suka jalan- jalan. Saya sebenarnya romantis dan mudah bergaul tetapi harus menciptakan tokoh dengan kepribadian penuh misteri dalam hidup dalam kungkungan kegelapan.

Fiksi membuat imajinasi sebagai penulis berkembang. Modal menulis fiksi tentunya adalah kekayaan kata- kata, kekuatan imajinasi dan tentunya mampu membangun plot cerita seakan- akan nyata. Lalu sebenarnya apa yang kau inginkan saat menulis?

Memberi pembaca hadiah ilmu pengetahuan dan gambaran riil dunia seni dan budaya, membuat ramai bacaan dengan berbagai isu terkini masalah politik, atau ingin menarik imaji pembaca agar bisa memahami dunia fiksi dengan segala macam cerita yang kalau dipikir banyak kejadian mirip dengan cerita yang ditulis oleh pegiat cerita fiktif.

Duh, semakin panjang ceritanya kalau tidak saya tutup. Yang jelas dalam menulis saya tidak terpaku pada satu topik. Ide yang muncul saya tangkap sebagai semacam anugerah. Saya berterimakasih karena hampir tiap hari saya masih bisa menulis dengan ide- ide yang berbeda. Saya suka menulis politik, suka menulis seni budaya, suka menulis fiksi. D

an di Kompasiana saya tidak mau membatasi harus menulis ini dan itu dengan target diperhatikan admin atau mendapat ganjaran Headline. Kalau saya mempunyai ide ya saya tulis kalau tidak punya ide ya berusaha mencari ide dengan membaca buku, baca koran,nonton TV. Saya mengagumi para penulis yang mempunyai perhatian spesifik tentang topik tertentu dan dari fokusnya penulis itu selalu mampu menyajikan tulisan yang layak baca dan bermanfaat untuk pengetahuan dan sharing pengalaman hidup.

Pengalaman saya hadir seputar dunia guru dan pendidikan, tetapi saya mempunyai minat luas tentang seni budaya, politik dan fiksi. Ketika saya buka laptop saya biarkan jemari saya menulis spontan, hingga akhirnya menemukan ide sebagai bahan tulisan. 

Oke...ini tulisan paling spontan yang pernah saya tulis. Saya biarkan ide mengalir seperti air dan saya biarkan pembaca mengikuti alur tulisan saya yang mungkin aneh, tetapi bagaimanapun sebagai tulisan spontan sedikit banyak ada yang bisa petik manfaatnya semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun