Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jari Lentik Para Istri "Bahaya" bagi Karier Suami?

16 Oktober 2019   08:56 Diperbarui: 16 Oktober 2019   09:00 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi zeenews.com

Kalau soal jari yang menari- nari di layar sentuh bisa jadi kalau dipertandingkan para suami akan kalah jauh. Gerakan jari para istri itu seperti punya mata yang sudah terbukti akuratnya. Meskipun mata masih bisa melihat anak -- anaknya yang sedang belajar dan melihat apakah masakannya sudah matang atau belum dan berbagai pikiran yang bisa dilakukan bersamaan. Bandingkan dengan pria. Satu indera fokus pada sesuatu yang lainnya seperti tersumbat. Ketika mata para pria sedang memperhatikan sesuatu tidak mudah baginya untuk membagi perhatian.

Maka kadang para istri sering dongkol bila para suami sedang asyik pada sebuah barang. Entah piaraan burungnya, entah sedang menulis atau sedang membaca koran. Saat asyik membaca koran pria- pria akan sangat konsentrasi hingga kadang tidak mendengarkan panggilan yang sudah berlangsung berkali- kali.

Jari -- jari para istri yang aktif bermedsos ria, asyik masuk dengan grup WA -- nya menari- nari dengan lincahnya. Bisa dengan bergosip, atau entah sekedar membagi berita seru yang mengundang perdebatan. Tetapi jarang para istri membuka topik tentang politik. Keseruan jari jemari para istri adalah menyangkut pergaulan, sosialita, kapan ketemu untuk nongki- nongki santuy ( nongkrong- nongkrong santai). Ada ibu- ibu yang dengan cepat menyebarkan tempat tokrongan baru, asyik entah di mall atau kadang malah tempatnya sederhana tetapi makanannya uenak. Begitulah kira- kira.

Kalau lagi malas seharian pegang HP dan menulis apapun obrolan atau update status tentang makanan, tongkrongan. Bila menyangkut politik biasanya banyak yang hanya membaca judul langsung menshare khan ke grupnya.

Kegalauan Sering di share di medsos

Suara- emak- emak kadang memang cerminan kegalauan sehari- harinya, Sehabis bermasalah dengan suami secara tidak sadar kadang bikin status entah dengan kata- kata atau sekedar emoticon semata. Kegalauan, emosi yang susah terkendali serta ceplosan -- ceplosan spontannya di medsos kadang menyerempet bahaya. Yang terjadi dengan istri Dandim Kendari yang kemudian di copot meskipun baru menjabat sekitar 9 bulan ini menjadi tragedi yang membuat suaminya mentok kariernya. Gara- gara jari istri yang kelewat aktif bermedsos dan sering menanggapi isu- isu terkini membuat blunder yang menyakitkan.

Maka kata- kata Bijaklah bermedsos itu perlu dicamkan. Setelah kejadian beruntun yang dialami istri tentara perwira menengah dan beberapa istri bintara yang kena batunya akibat"kegatelan jarinya untuk komentar" maka jari- jari perlu diberi pelatihan agar sinkronisasi otak, ketenangan dalam mengendalikan emosi perlu diperhatikan lagi.

Jari- jari perlu diberi arahan terutama menyangkut hal- hal sensitif yang membuat seseorang bisa terperangkap oleh kesialan, terseret dalam pusaran kriminalitas teknologi hingga bisa dimasukkan penjara gara- gara undang- undang ITE.

Jari para istri memang lincah dan sayangnya kadang emosi tidak sejalan dengan kecepatan berpikirnya. Bisa jadi karena terbawa emosi makan dengan cepatnya kata- kata yang meluncur tidak dipikirkan sebab akibatnya. Nah penyesalan datang belakangan, setelah kejadian sudah berlangsung.

Okelah. Di satu sisi istri adalah manager yang baik, pengatur keuangan keluarga dan memberi semangat kerja bagi para suami. Istri yang baik mampu memberi dukungan dan inspirasi sehingga pekerjaan dan kariernya bisa naik dengan cepat. Tetapi jika istri hanya berpikir harta dan terus mendorong suaminya untuk melakukan penyimpangan dengan memanipulasi data, menerima apapun bantuan dan gratifikasi, membuat suaminya kerepotan dengan tagihan- tagihan kartu kredit yang semakin membengkak, datangnya para preman yang diutus bank penerbit kartu kredit. Wooow betapa sialnya suami.

 Sudah tunggang -- langgang bekerja siang malam, para istri yang sosialita sibuk arisan dan kumpul- kumpul meskipun hanya sekedar ngobrol- ngobrol ngomongin tetangga atau teman mereka yang sedang bermasalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun