Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jokowi, Gosip yang Menerpa dan Betapa Sederhananya Ibu Iriana

13 Desember 2018   10:43 Diperbarui: 13 Desember 2018   22:37 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan antara Iriana dan Syahrini (tribunnews.com)

Jokowi lahir tahun 1963 terus muncul gambar mirip Jokowi sedang mendengarkan pidatonya...kalau bikin hoax yang cerdas sedikit bro hehehe... Kata Sontoloyo dalam lingkup pergaulan orang jawa itu bisa dikatakan bukan masuk ranah kata- kata kasar...Kata sontoloyo tentu mengacu pada suasana sindir menyindir sebagai wujud keakraban...bukan ingin merendahkan. 

Sekarang sontoloyo dijadikan senjata untuk menyimpulkan bahwa bahasa Jokowi itu kasar dan kurang ajar ... anda orang jawa? Kalau saya dikatakan sontoloyo oleh sahabat dan teman saya saya akan jawab ..." Kowe Semprul, dab..." sambil tertawa ngakak lalu ngopi bareng di cakruk.

Dalam pola pergaulan anak- anak muda jawa ngomong semprul, sontoloyo, gondes(gondrong ndeso), Bajinguk(untuk memperhalus kata bajingan), bajingseng sering hadir...itu bahasa pergaulan...Tapi ya itu jika sudah dibekap kebencian sebaik apapun orang tetap akan terlihat buruk di mata. Sama pula mungkin jika saya melihat Amien Rais, Fadli Zon.

 Kok jika melihatnya tidak ada rasa simpatik sama sekali...mungkin itu sebuah perasaan alam bawah sadar akibat menyerap informasi-informasi dari media. 

Genderuwo saya sudah sering membahasnya baik di kompasiana maupun di Pepnews...adalah sosok yang menakutkan, bagi naka kecil dan orang yang diberi kemampuan melihat makhluk astral genderuwo memang menakutkan. 

Yang saya tangkap dari pernyataan Jokowi adalah ...Mbok Ya jangan pakai cara menakut- nakuti dalam berpolitik... bikin optimis, bikin semangat dama berkompetisi untuk meraih kemenangan. Bahasa lainnya adalah tabok ...Kalau anda merasakan tabokan tentu tidak akan sekeras jika anda memang sengaja dipukul. Jika anak terlalu keterlaluan nakalnya ya bolehlah sekali- kali ditabok,, tidak keras tapi cukup mebuat jera...

Kenapa orang-orang politik  yang notabene orang-orang cerdas terjebak dalam penggorengan istilah- istilah kiasan. Padahal mereka bisa meneliti tentang kebahasaan, tentang pola pergaulan, tentang sosiologi, tentang interaksi sosial masyarakat, tetapi kenapa mereka cenderung emosi hanya karena kata- kata sontoloyo, tabok dan genderuwo.

 Oke kembali tentang kluarga Jokowi.begitu melihat penampilan sederhana keluarga Jokowi hati rasanya tidak bisa ke lain hati, ini hanya sebuah pilihan itu tererah anda para pembaca...setiap oang mempunya sudut pandang sendiri dalam menyikapi perkembangan politik sekarang ini.

Bagi saya potret keakraban Keluarga Jokowi itu sudah cukup mengukur seberapa jujur mereka menampilkan diri. Setiap orang memang perlu pencitraan, tidak usah munafik Presiden Jokowipun tentu sedikit banyak pencitraan. 

Tapi menyerang membabi buta dengan isu-isu PKI misalnya akan membuat saya berpikir orang yang terindikasi PKI saja begitu sederhana dan apa adanya...saya malah lebih takut dengan orang- orang yang sok suci dengan berpakaian ala ulama atau pemimpin agama tetapi kelakuannya tidak sesuai dengan apa yang ditampilkan dari pakaian yang dikenakan.

Bagi saya penampilan Ibu Iriana, Bapak Jokowi itu bisa dijadikan cermin...Ketika kesederhaan menjadi habit dan karakter orang Indonesia betapa banyak keuntungan yang bisa dihasilkan untuk menjadikan Indoneia negara maju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun