Penentu Harga dan Permintaan Susu Segar di Boyolali

Sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia karena pertanian merupakan basis pembangunan ekonomi. Sektor pertanian dalam arti yang lebih luas mulai dari subsektor pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan hingga sumber daya alam lainnya. 

Pembangunan pertanian penting  karena merupakan basis pembangunan ekonomi suatu bangsa. Pertanian dapat menghasilkan pendapatan tambahan  bagi agribisnis dan pelaku non-pertanian lainnya.

Pertanian dapat menciptakan lapangan kerja baru di luar sektor pertanian, misalnya di industri pengolahan hasil pertanian, serta di bidang perikanan, perkebunan, kehutanan, dan peternakan. 

Salah satu hasil pertanian khususnya peternakan yang permintaannya terus meningkat adalah susu. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya konsumsi susu secara nasional. Pada tahun 2015, konsumsi susu nasional sebesar 16,07 liter per orang per tahun. Pada tahun 2016, konsumsi susu nasional sebesar 22,84 liter per orang per tahun, yang berarti konsumsi nasional meningkat sebesar 6,7% pada tahun 2015-2016 (Kementerian Perindustrian).

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu sentra produksi susu nasional. Meskipun konsumsi susu dan permintaan susu terus meningkat dari tahun ke tahun, Gambar 1 menunjukkan bahwa produksi susu di Provinsi Jawa Tengah berfluktuasi antara tahun 2012 dan 2016. Penurunan produksi terbesar terjadi pada tahun 2012--2013, yaitu antara tahun 2012-2013. dari 105.516 ton menjadi 97.579 ton.

 Banyak hal yang dapat menyebabkan penurunan produksi ASI, antara lain: kesulitan nutrisi, tingginya harga bahan baku nutrisi terkonsentrasi, cacat genetik sapi perah dan peternakan yang buruk. 

Penurunan produksi susu lebih disebabkan oleh menurunnya kualitas sapi perah itu sendiri, karena jika kualitas sapi perah kurang baik maka tidak menutup kemungkinan produksinya juga akan menurun. Sulitnya mencari pakan dan kenaikan harga konsentrat juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas, karena terkadang peternak mengurangi jumlah konsentrat dalam pakan. Akibatnya, sapi tersebut cacat genetik (BPS 2017). 

Menurut Aris (2017), Kabupaten Boyolali saat ini merupakan penghasil susu dan daging sapi lokal terbesar di Pulau Jawa yang dihasilkan sebagai daging giling. Potensi tersebut membuat Boyolal dikenal sebagai Nieuw Zee Land van Java, atau kota penghasil susu. Dengan pertumbuhan penduduk, permintaan masyarakat akan susu sebagai sumber protein hewani meningkat dari tahun ke tahun, karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan manusia dan terciptanya kesehatan. kondisi masyarakat semakin membaik. 

Menurut (Moscati, 2004), faktor korelasi yang mempengaruhi permintaan konsumen adalah pendapatan, kekayaan, harga, tipe keluarga, pekerjaan, dll. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor seperti harga susu segar, harga kopi. , Harga Teh, Harga Gula Pasir, Jumlah Penduduk dan Pendapatan Per Kapita mempengaruhi Permintaan Susu Segar di Kabupaten Boyolali. Selain menganalisis elastisitas harga, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan terhadap permintaan susu segar di Kabupaten Boyolali.

Berdasarkan data literatur yang ada diketahui bahwa permintaan susu segar di Kabupaten Boyolali berfluktuasi dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2016, dengan rata-rata permintaan susu segar sebesar 37.263.050 liter dengan trend rata-rata sebesar 3,71%.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan susu segar di Kabupaten Boyolali adalah harga susu segar, harga gula (komoditas) dan pendapatan per penduduk. Faktor harga susu segar merupakan faktor yang paling mempengaruhi permintaan susu segar di Kabupaten Boyolali.