Setiap anak memiliki kemampuan dan cara belajar yang berbeda-beda, yang dikenal sebagai gaya belajar. Berikut adalah tiga tipe gaya belajar utama:
Ciri-ciri: Anak memahami pelajaran dengan melihat, seperti membaca materi di papan tulis, slide PowerPoint, atau ilustrasi.
Strategi pembelajaran: Penggunaan alat grafis seperti gambar, poster, kartu bergambar, atau video.
2. Gaya Belajar Auditori
Ciri-ciri: Anak belajar dengan mendengar, seperti melalui penjelasan lisan, diskusi, atau rekaman audio.
Strategi pembelajaran: Ceramah, diskusi, mendengarkan rekaman, atau kegiatan bercerita.
3. Gaya Belajar Taktil/Kinestetik
Ciri-ciri: Anak belajar dengan praktik langsung, seperti menggambar, membuat mindmap, eksperimen, atau menggunakan alat peraga.
Strategi pembelajaran: Penggunaan alat peraga, laboratorium, bermain sambil belajar, atau menggunakan komputer untuk interaksi langsung.
Pentingnya Variasi dalam Pengajaran
Guru harus memandu siswa menemukan gaya belajar yang sesuai tanpa meninggalkan cara belajar lainnya.
Dalam kelas, berbagai pendekatan, metode, dan teknik perlu digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar individu dan mencegah suasana kelas menjadi monoton.
Faktor-faktor Pendukung Belajar
Selain gaya belajar, faktor lain yang memengaruhi proses belajar adalah budaya, bahasa, status sosial ekonomi, dan gender.
Guru perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif dan efektif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI